INIHANTU - KISAH MISTERI GOA NGERONG TUBAN INDONESIA
KISAH MISTERI GOA NGERONG TUBAN INDONESIA
INIHANTU | KISAH MISTERI GOA NGERONG TUBAN INDONESIA | Selama ini Kabupaten Tuban dikenal dengan sebutan Seribu Goa. Sebutan tersebut tentu bukan sekadar omong kosong, di kabupaten ini banyak sekali dijumpai goa-goa yang umurnya sudah sangat tua bahkan terkadang dikeramatkan.
Tuban merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang terkenal dengan kota wali. Banyak wisata religi di kota wali ini. Tuban berada di jalur Pantura (Pantai Utara Jawa) yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Selain sebgai destinasi wisata religi, di Tuban juga memiliki berbagai wisata pantai dan alam.
Daerah kota Tuban didominasi dengan perbukitan kapur sehingga sah saja jika di Tuban banyak terdapat goa, akan tetapi hingga saat ini hanya beberapa saja yang terkenal dan dijadikan sebagai objek wisata, salah satunya ialah Goa Ngerong.
Tak hanya itu saja bahkan salah satu gua yang paling tersohor di Tuban ini yang terletak di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Goa Ngerong terkenal karena keindahan serta adanya sumber mata air yang keluar dari dalam gua.
Sungai goa Ngerong dapat diarungi dengan perahu karet sepanjang 1,8 km. Goa ini terkenal dengan julukan Goa kelelawar atau Goa Lawa sebab didalamnya terdapat kelelawar yang berjibun. Selain itu di sungainya hidup beberapa jenis ikan seperti ikan bader, nila, tawes dan kura- kura raksasa yang menjadi salah satu daya tarik tersendiri yang hingga saat ini masih menyimpan mitos yang belum terkuak.
Ada kisah yang beredar di kalangan warga sekitar, sang putri yang konon bertapa di dalam Goa Ngerong hingga lampus (raganya menghilang) tetapi masih kerap terdengar suaranya dan kerap muncul di tengah kesibukan orang nyekar. Sang putri tersebut digambarkan mengenakan kebaya dengan selendang di bahunya sambil membawa tas belanjaan khas orang dusun.
Menurut legenda masyarakat setempat, ikan dan kura-kura yang berjumlah ribuan merupakan jelmaan bidadari dan Senopati Kerajaan Gumenggeng yang dikutuk Dewa karena membuat kesalahan.
Tak hanya itu saja bahkan konon katanya Gua Ngerong juga memiliki cerita mistis yang terselimuti di balik keindahannya. Salah satu cerita mistis yang dipercaya warga yaitu apabila ada pengunjung yang datang kemudian pulang membawa ikan tawes atau kura-kura yang berasal dari sumber air di dalam goa maka akan mendapatkan sial atau bahasa Jawanya "ciloko".
Konon juga menurut kepercayaan masyarakat setempat, di dalam gua juga terdapat ikan buta dan lele yang hanya tinggal kepala ekor dan tulangnya saja tapi masih hidup. Hanya saat tertentu saja ikan itu menampakkan diri. Warga percaya kalau ikan itu ratunya.
“Sebagian warga mempercayai ikan-ikan itu peliharaan Putri Ngerong yang merupakan jelmaan bidadari dan Senopati Kerajaan Gumenggeng yang dikutuk Dewa karena membuat kesalahan. Sehingga tak seorang pun yang berani menangkap ikan tadi,” ujar Edi, warga sekitar yang jadi pemandu wisata.
Konon sekira 2.000 tahun lalu berdirilah sebuah kerajaan Gumenggeng yang berpusat di dukuh Gumeng, Desa Banjaragung, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, yang dipimpin seorang raja bernama Raden Arya Bangah, yaitu putra dari Kyai Gede Lebe Lontang.
Karena berada di pegunungan kapur, kerajaan Gumenggeng mengalami kesulitan mengakses sumber air terlebih saat musim kemarau, sehingga masyarakatnya sering dilanda paceklik dan kekeringan panjang.
Hal inilah yang menggerakkan Arya Bangah untuk melakukan lelana brata atau laku batin demi mendapatkan petunjuk dari dewata.
Selanjutnya ia memperoleh petunjuk yang mengatakan bahwa bila ada yang berani bersemedi di puncak gunung (saat ini bernama Desa Andhong), maka Kerajaan Gumenggeng, akan selamat dari kekeringan.
Maka Arya Bangah mengadakan sayembara, dan bagi yang bersedia akan dihadiahi tanah luas. Mendengar sayembara ini, muncullah orang yang bersedia melakoni persyaratan, yaitu Kyai Jala Ijo.
Sesampai di bukit, sang kyai bertapa mengheningkan cipta supaya mendapatkan bisikan gaib. Akhirnya Kyai Jala Ijo mendapat petunjuk untuk mencukil tanah di sebuah tempat yang masih merupakan wilayah kerajaan.
Tak pelak Kyai Jala Ijo kemudian menancapkan tongkatnya dan mencukil tanahnya. Dari cukilan tanah itu berhasil mengeluarkan air dan berubah menjadi celah (gua) yang berbentuk menyerupai rong (terowongan atau lubang), yang kemudian diberi nama gua Ngerong.
“Pada hari-hari tertentu, orang berdatangan untuk nyekar atau sekadar membasuh muka dengan air Kali Ngerong. Para pengunjung percaya kalau sumber mata air dari gua Ngerong punya tuah, diyakini mampu memperlancar usaha, jodoh atau hal lainnya,” kata Edi.
Tak terlalu sulit untuk mencari lokasi goa yang terletak di kaki bukit kapur ini. Letaknya mudah diakses oleh kendaraan karena terletak di pinggir jalan desa Rengel yang menghubungkan Tuban dan Bojonegoro. Untuk masuk lokasi wisata ini pengunjung membayar retribusi sebesar Rp.3000
Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya !!!
Baca Juga :
ASAL USUL WADUK CACABAN, TEGAL
Komentar
Posting Komentar