INIHANTU - ASAL USUL WADUK CACABAN, TEGAL
ASAL USUL WADUK CACABAN, TEGAL
INIHANTU | ASAL USUL WADUK CACABAN, TEGAL |Bicara tentang sejarah, tentu nya di belahan seluruh dunia semua nya pasti mempunyai asal usul awal terbentuk nya suatu daerah & kisah kisah pilu di dalam perjuangan terbentuk nya & berdiri nya daerah tersebut.
Kali ini saya akan buat kalian penasaran akan sebuah kisah misteri mitos yang tersebar tentang sejarah asal usul awal terbentuk nya WADUK CACABAN yang terletak di kabupaten tegal yang berada tepat nya di daerah desa penujah kecamatan kedung banteng.
Rumor nya waduk ini sudah di canangkan pada jaman belanda tepat nya tahun 1945,. Kemudian waduk ini di resmikan oleh bapak presiden pertama Ir. Soekarno.
Menurut cerita para warga masyarakat di jaman nya..proses pembuatan WADUK CACABAN ini terdapat kisah kisah mistis di dalam nya
Wacana proses pembuatan & pembangunan nya konon kata nya sudah di rancang di jaman dahulu kala yaitu di jaman belanda, namun saat orang-orang belanda berusaha berupaya membangun waduk tersebut.
Waduk tersebut selalu mengalami kejadian- kejadian yang aneh tak terduga konon kata nya selalu longsor saat proses pengerjaan nya dan berlangsung terus menerus sehingga mereka orang - orang belanda memutuskan menghentikan proses rancangan pembentukan waduk tersebut hingga akhir nya minggat meninggalkan daerah waduk tersebut, untuk jangka waktu yang lama.
Seiring perjalanan waktu wacana pembentukan waduk tersebut kemudian di bangun kembali di masa pemerintahan soekarno tahun 1952 dan mitos nya yang tersebar luas konon "presiden pertama kita ini melakukan serangkaian selayak nya ritual seperti menancapkan sebuah CUNGKIR EMAS di daerah waduk tersebut "
Hal ini di lakukan supaya waduk tersebut agar tidak terulang longsor kembali seperti saat jaman dahaulu kala ketika mereka orang -orang belanda berusa membangun nya kala itu.
Entah benar atau tidak sampai sekarang waduk tersebut tetap aman & tidak pernah longsor.. Hingga kini Masyarakat pun mempercayai nya jika cungkir tersebut di tarik nya kembali mungkin akan terjadi longsor di waduk tersebut..
Itulah segelincir kisah awal terbentuk nya WADUK CACABAN yang penuh misteri & kental akan sebuah ritual jawa yang terkandung nilai - nilai unsur mistis di dalam nya..
Tak hanya berakhir di situ waduk cacaban ini dulu nya berfungsi sebagai sumber mata air untuk masyarakat warga sekitar di jaman nya guna kebutuhan sehari- hari untuk mengairi ladang sawah nya dalam tempo jangka waktu yang panjang, masyarakat merasa tertolong dengan sebuah waduk tersebut yang di bangun oleh ir soekarno presiden pertama kala itu & sumber mata air tersebut sangat berfungsi sekali untuk keperluan-keperluan warganya kusus nya untuk seluruh para petani.
Kemudian seiring berjalan nya waktu ke waktu WADUK CACABAN selain tetap menjadi sumber mata air, juga berubah menjadi sebuah wisata karna mempunyai daya tarik keindahan & terkesan kental akan sebuah kisah mistis yang terkandung di dalam nya.
Namun dalam perjalanan masa ke masa nya wisata cacaban ini mempunyai segelincir kisah mistis dari ribuan kisah yang pernah terdengar oleh banyak nya telinga-telinga masyarakat.. Konon sekitar 17 tahun yang lalu ada sejumlah orang berusaha masuk ke WADUK CACABAN dan enggan membayar biaya retribusi, mereka justru mengalami kejadian buruk menimpa diri nya.. Entah karna apa atau hanya kebetulan saja nahas nya mereka berakhir meninggal dunia disana,,
Unik nya kejadian ini sperti sudah di gariskan bakal terjadi & nyata terbukti.. Sperti isyarat yang bertuah dan tidak main main,
Sebelum kejadian nahas tersebut, sebuah juru kunci WADUK CACABAN seakan mendapat bisikan gaib sebelum nya dari dimensi lain lewat mimpi nya, seraya di tuntut untuk selalu menyampaikan sesuatu kepada nya, Juru kunci itu berkata:
" BAHWASAN NYA NANTI AKAN ADA 3 ORANG MATI DI WADUK INI "
mendengar penuturan juru kunci itu sangat mencengangkan dan membuat bulu kuduk ini merinding.. Benarkah ? Apakah akan benar-benar terjadi..
Lalu juru kunci tersebut mau tak mau harus mengadakan upacara ritual menurut kayakinan nya sendiri beliau mengatakan bahwa di area waduk banyak bersemayam mahluk astral tepat nya di dalam waduk tersebut, salah satu nya yang bisa di tangkap dengan kelebihan kemampuan indra ke enam nya.
"Sang juru kunci tersebut mengatakan bahwa di dalam waduk tersebut di huni oleh dua sosok gaib yang tertua yang bernama MBAH SANTI & MBAH BRAHMA SUMANDARA "
sosok mbah brahma sumandara lah sosok mahluk gaib yang sering meminta tumbal, pungkas kata juru kunci,, sementara mbah santi hanya berperan menyampaikan keinginan mbah brahma sumandara kepada sang juru kunci
Lewat sebuah mimpi & kemampuan berinteraksi dengan kekuatan spiritual nya,,
Proses berjalan nya ritual yang di lakukan sang juru kunci dalam ritual tersebut sang juru kunci bernegosiasi dengan sosok penunggu waduk yaitu mbah brahma samandara untuk tidak mengambil nyawa manusia lagi & terjadilah kesepakatan antara sang juru kunci dan penghuni sosok gaib tersebut, yang mana kesepakatan ini tercetus lahir & terbentuk nya awal muasal tradisi masyarakat kedung banteng sampai sekarang, kesepakatan itu berupa :
" PELARUNGAN SEPOTONG KEPALA KERBAU "
Yang kemudian di tenggelamkan di tengah - tengah waduk, ritual ini di lakukan setahun sekali sebagai pengganti supaya sosok penunggu waduk tidak memakan korban manusia kembali,,
" Teryata isyarat beliau benar - benar terjadi esok hari nya WADUK CACABAN memakan 3 korban nyawa manusia "
Menurut warga sekitar Awal mula sebelum waduk cacaban didirikan , Presiden Soekarno mendapat wangsit untuk membangun waduk di Kabupaten Tegal, dan dipilihlah lokasi yang sekarang menjadi Waduk Cacaban. Berhubung tempat yang akan dibangun waduk masih berbentuk pedusunan yang menurut cerita ada 9 desa yang direlokasikan demi terwujudnya rencana pembangunan waduk didaerah itu, Salah satu desa tersebut bernama desa Rayan, yang sekarang berlokasi di dekat kecamatan Pagerbarang Kab. Tegal....
Dan pembangunan pertama kali di resmikan Oleh Bapak Presiden Soekarno, dan peletakan batu pertama menggunakan Cungkir Emas,, konon Cungkir Emas tersebut masih terdapat di dalam air di waduk tersebut namun informasi benar atau tidaknya masih simpang siur.
Misteri Gugusan Delta (pulau kecil) Waduk Cacaban
Dibalik keindahan pemandangan alam dan banyaknya ikan yang hidup di waduk Cacaban menyimpan beberapa misteri dan cerita cerita dari para pemancing ataupun para pemilik kapal motor sewaan disekitar waduk. Ada banyak gugusan pulau kecil , kebanyakan para pemancing ikan singgah dari gugusan satu ke gugusan yang lain, ada yang bernama , gugusan rayan, randu telu, kandang , winong, sentong kyai , dsb.
Menurut salah satu sumber yaitu seorang pemancing pernah melihat seekor ular yang besarnya seperti pohon kelapa, si pemancing tersebut hanya diam dan berusaha untuk tidak menggangunya, karena memang digugusan pulau itu terdapat banyak jenis ular , namun hanya beberapa saja yang nampak dan biasanya memang tidak mengganggu . Ada juga penampakan sosok misterius yang sampai saat ini masih tanda tanya, karena foto tersebut milik teman saya sendiri dan sempat membuat heboh teman teman pemancing hingga sampai dirumah. Bayangan hitam tertangkap kamera handphone tepat dibelakang teman saya seperti sedang berjalan. Percaya atau tidak foto itu memang nyata dan itu bukan rekayasa karena ada beberapa saksi yang memang melihat kejadian itu. Tapi tidak perlu takut akan hal itu, hanya saja jangan gegabah dan bertindak yang tidak baik disekitar Obyek wisata itu, itu pesan dari petani jagung yang menanami tanaman disalah satu gugusan pulau di Waduk cacaban.....
Asal Muasal Nama Waduk Cacaban Warisan Soekarno
Pada 1952, Presiden Soekarno pernah mendatangi salah sebuah pelosok, di Tegal, Jawa Tengah. Di sana dia membangun sebuah waduk yang diberi nama Waduk Cacaban. Ternyata, nama itu merupakan nama pemberian dari Bung Karno. Nah, bagaimanakah asal muasal nama Waduk Cacaban?
Pada awalnya, sebelum dibangun waduk, daerah itu merupakan sebuah sungai yang dalam. Saat itu namanya adalah Kedung Pipisan. "Kedung artinya kali yang sangat dalam. Kalau Pipisan itu semacam tempat glituk (wadah meramu obat)," kata Ketua Adat dan Budaya Pudjo Kasripin .
Setelah 6 tahun pengerjaan, Soekarno pun mengubah nama tempat tersebut, yang awalnya Kedung Pipisan menjadi Waduk Cacaban. Kata 'Cacaban', lanjut Pudjo, juga memiliki arti sendiri.
"Asal katanya itu dari bahasa Jawa, yaitu ancaban. Artinya, yang menarik perhatian atau buat penasaran," ungkap orang yang ditetuakan di daerah tersebut.
Pria yang memakai topi kusam itu pun menjelaskan maksud Bung Karno memberikan nama Cacaban pada waduk tersebut. "Mungkin Bung Karno ingin waduk ini menjadi objek yang dikunjungi Nusantara," jelasnya.
Waduk Cacaban merupakan warisan Presiden Soekarno, meski kelahiran waduk tersebut berawal dari gagasan pemerintah kolonial Belanda.
Pembangunan waduk itu memakan waktu 6 tahun. Pengerjaannya selesai tepat pada 19 Mei 1958. Bung Karno pun hendak mendatangi peresmian Waduk Cacaban, tapi karena ada kegiatan mendesak lainnya, peresmian dilakukan oleh bawahannya, Mr Sartono.
Pada 1952, awal peletakan batu pertama di waduk tersebut, Bung Karno datang ke lokasi sembari menggenggam Tongkat Sapu Jagad, juga mengenakan pakaian khasnya, jas putih serta kopiah dan kacamata hitam. (Yog/Mut)
Kisah Mistis di Waduk Cacaban Warisan Soekarno
Sepotong kepala kerbau harus diarak dan ditenggelamkan. Semalam suntuk mereka harus beritual. Begitulah setiap tahunnya, yang harus dilakukan oleh warga Kedungbanteng, agar Waduk Cacaban tak meminta 'tumbal' manusia.
Ritual itu mulai dilakukan pada 2002 lalu, sebab mahluk tak kasat mata, yang dipercaya sebagai penunggu Waduk Cacaban, mengajukan syarat pengarakan kepala kerbau, dan penenggelaman di waduk, dengan diiring doa, sebagai ganti tumbal manusia.
"Siang, sewaktu ritual. Kepala kerbau diarak, kemudian malam didoakan. baru paginya ditenggelamkan," kata Ketua Adat dan Budaya Pudjo Kasripin saat berkisah .
Pria dengan uban sebagai hiasan kepalanya itu bercerita bahwa setidaknya ada 2 mahluk tak kasat mata, yang turut menjadi penghuni waduk di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah itu. Mahluk itu biasa dia panggil sebagai Mbah Santi dan Brahma Sumandara.
Tapi tak semuanya jahat, kata Pudjo, hanya Brahma Sumandara yang kerap meminta tumbal manusia. Sedangkan si Mbah Santi, menurut Pudjo, hanya bertugas sebagai pemberi pesan saja melalui mimpi, bila si Brahma Sumandara meminta tumbal. Pudjo sang juru kunci jadi mediator.
Menurut Pudjo, pernah sewaktu-waktu sebelum 2002, ada beberapa orang yang dengan sengaja tak masuk Waduk seluas 928,7 hektar itu tanpa membayar retribusi. Orang itu berakhir dengan nyawa meregang. "Sebelumnya, saya dapat mimpi 3 yang akan jadi tumbal. Akhirnya kejadian," ujar Pudjo.
Akhirnya, negoisasi dilakukan. Doa-doa dipanjatkan melalui ritual. Kepala kerbau jadi persembahan untuk menolak bala. Menurut Pudjo, sejak dilakukan ritual itu pada 2002, tumbal manusia tak pernah diminta lagi. Namun, dia tetap mengimbau kepada seluruh pengunjung, atau waga sekitar, untuk berperilaku sopan dan tidak bertingkah diluar kewajaran.
Waduk Cacaban diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 1952. Waduk ini sebenarnya berfungsi mengairi sawah-sawah di sekitarnya, namun juga difungsikan sebagai obyek wisata.
Letaknya tidak jauh dari Slawi, lebih kurang 9 km ke arah timur tepatnya di desa Karanganyar, Kecamatan Kedungbanteng, dan merupakan salah satu obyek wisata di daerah tersebut. Cacaban adalah objek wisata andalan di Kabupaten Tegal, selain Wisata Guci dan Pantai Purwahamba Indah.....
Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya !!!
Baca Juga :
MISTERI ARWAH DUA BOCAH TAMAN ISMAIL MARZUKI
Komentar
Posting Komentar