INIHANTU - KISAH SUMUR TUJUH SERANG PENINGGALAN SEJARAH MASA LALU

KISAH SUMUR TUJUH SERANG PENINGGALAN SEJARAH MASA LALU

INIHANTU | KISAH SUMUR TUJUH SERANG PENINGGALAN SEJARAH MASA LALU | Sumur Tujuh atau Sumber Tujuh, terletak di Kampung Pancuran, Desa Lebakwana, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Sumur Tujuh merupakan sebuah tempat peziarahan dan tempat pemandian atau biasa disebut dengan istilah Petirtaan. Tidak seperti namanya, di Sumur Tujuh terdapat beberapa lubang-lubang menyerupai sumur dengan diameter sekitar 0,5–1 meter yang letaknya berdekatan dan dinaungi oleh sebuah pohon Beringin besar dan rimbunan pohon Palem di sekelilingnya. 

Jumlah sesungguhnya lebih dari tujuh sumur, melainkan 26 buah. Sembilan belas sumur di sebelah utara dan 7 sumur di sebelah selatan. Menurut cerita, jumlah sumur tersebut bisa berubah-ubah tergantung tingkatan kemampuan manusia yang datang berziarah ke tempat tersebut.

Tempat ini diyakini sebagai tempat berkumpul para syekh, kyai, dan para pejuang pada masa lalu untuk bertirakat dan mendekatkan diri kepada Allah.

Berawal dari akhir abad ke-15 M, sewaktu Sunan Ampel pertama datang ke Banten, sudah didapatinya penduduk yang beragama Islam walaupun Bupatinya masih beragama Hindu. Bahkan di Banten sudah berdiri satu masjid di Pecinan, yang kemudian diperbaiki oleh Syarif Hidayatullah.

Dalam masa itu pula perkembangan pendidikan agama Islam maju dengan pesat. Di komplek Masjid Agung dibangun sebuah madrasah yang dimaksudkan untuk mencetak pemimpin rakyat yang saleh dan taat beragama, demikian juga di beberapa daerah lainnya.

Banten di masa kepemimpinan Maulana Yusuf di samping tetap berjuang melawan penjajahan Belanda juga mendorong rakyatnya tekun beribadah dan dalam hal perekonomian untuk meningkatkan pendapatan penduduknya diperintahkan untuk membuka daerah-daerah baru bagi persawahan, sehingga sawah di Banten bertambah luas sampai melewati daerah Serang sekarang. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi sawah-sawah tersebut, dibuatlah terusan-terusan irigasi dan bendungan-bendungan.

Bagi persawahan yang terletak di sekitar kota, dibangun satu danau buatan yang dinamakan Tasikardi. Air dari sungai Cibanten dialirkan melalui terusan ke danau ini dan salah satu sumber airnya berasal dari mata air Sumur Tujuh

Menurut penuturan Ustadz H. Barmawi-pewaris daerah Sumur 7 ini  dari usia 19 tahun,  Sumur Tujuh adalah area seluas kurang lebih 5 hektar, tempat ini pada masa lalu adalah tempat berkumpulnya para Syekh, Kyai, dan para pejuang.

Tidak hanya sumur, di area sumur pancur mas juga terdapat tujuh makam keramat, yaitu Makam Ratu Nyai Wana, Syekh Pangeran Sebrang Kidul, Pangeran Antasangin, Buyut Kembar atau Hasn-Husen, Buyut Tunggal, Abah Syakh Al-Bantani, dan Buyut Raden Ireng.

Menurut cerita beliau, justru pusat pemerintahan Kramatwatu awalnya di desa Pancuran-Lebak Wana (Pancuran Emas) yaitu di area Sumur Tujuh tersebut. Dan wilayah ini dahulunya dimiliki oleh Ibu Ratu Nyai Wana.

Wilayah Sumur Tujuh ini adalah daerah yang sering dijadikan tempat pertemuan para syekh, kyai, dan para pejuang guna membicarakan atau memusyawarahkan sesuatu, terutama syiar agama dan taktik melawan penjajah Belanda. Setelah rapat para syekh, kyai, dan para Pejuang untuk berwudhu dan membersihkan hal lainnya kesulitan untuk mendapatkan air.

Akhirnya Syekh Mansyur dari Cikaduen menancapkan tongkatnya lalu keluarlah air dari sumber tersebut, keberhasilan yang pertama diikuti oleh kemunculan lubang-lubang sumur yang lain, tahap pertama sebanyak tujuh  sumur, hingga sekarang jumlahnya mencapai 26 sumur. 

Sampai pada akhirnya, sekarang tempat ini diyakini oleh masyarakat sebagai tempat yang tepat untuk berziarah guna mendapatkan berkah atau mengucap syukur karena mendapatkan rizky yang bertambah dari yang sebelumnya, melakukan ritual mandi untuk menyembuhkan penyakit atau mendapatkan jodoh, naik pangkat, dan lain-lain. Tapi seperti yang dikatakan Ustadz Haji Barmawi “bahwa yang mengabulkan do’a-do’a kita adalah Allah SWT”. Kita harus berkeyakinan kita datang ke Sumur Tujuh adalah untuk mendo’akan para Syekh, Kyai, dan para Pejuang yang meninggal dan dikuburkan di area/wilayah Sumur Tujuh serta mengenang dan menghargai jasa-jasa beliau.

Pada waktu itu yang membuka daerah Sumur Tujuh ini kembali adalah:

1. Kh. Abdul Fattah Tohir (Serang)

2. Kh. Fayumi (Tanara)

3. H. Subhi (Bojonegara)

"Jumlah sumurnya ada tujuh belas, namun tidak menumpuk di satu tempat," kata seorang kuncen Sumur Tujuh Belas, Luzaenin Zein.

Ia juga mengatakan bahwa biasanya pada Bulan Rajab, Reuwah dan Mulud, Sumur Tujuh Belas banyak dikunjungi oleh pengunjung.

"Kalau hari biasa hampir setiap hari ada yang datang ke sini terutama pada malam Jumat.

"Ada dari masyarakat biasa dan pejabat yang datang dari Tangerang, Jakarta, Bali, Singapura, Malaysia, bahkan dari Abu Dhabi,” ujarnya.

Banyak pengunjung yang mempercayai bahwa Sumur Tujuh Belas ini sebagai tempat yang dapat mengabulkan permintaan pengunjung.

Ia juga mengatakan bahwa biasanya pada Bulan Rajab, Reuwah dan Mulud, Sumur Tujuh Belas banyak dikunjungi oleh pengunjung.

"Kalau hari biasa hampir setiap hari ada yang datang ke sini terutama pada malam Jumat.

"Ada dari masyarakat biasa dan pejabat yang datang dari Tangerang, Jakarta, Bali, Singapura, Malaysia, bahkan dari Abu Dhabi,” ujarnya.

Banyak pengunjung yang mempercayai bahwa Sumur Tujuh Belas ini sebagai tempat yang dapat mengabulkan permintaan pengunjung.

"Ada sih yang datang pengen kaya, tetapi saya bilang ini bukan tempat pesugihan. Macam-macam sih keperluannya, ada juga anak sekolah yang pengen ujian, tetapi yang paling sering datang ke sini calon kepala desa," ujar Luzaenin.

Sebagian kalangan juga mempercayai, bahwa Sumur Tujuh Belas menjadi tempat berkumpulnya para wali.

"Mereka minta didoakan, dari pengakuan mereka ada yang terkabul ada juga yang tidak, karena hakikatnya yang menerima doa adalah Allah, jadi mintanya harus ke Allah," tuturnya.

Sebagai tempat keramat, kuncen dari Sumur Tujuh Belas berpesan dan mengajak seluruh pengunjung yang datang ke lokasi untuk menjaga tutur dan bahasa yang sopan dan menjaga kebersihan.

"Ini harus dipatuhi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, seperti di tempat lainnya yah, masuk ke sini itu harus ada tata kramatnya yah,” katanya.

Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INIHANTU - KISAH MISTERI DAN LEGENDA SRIGATI NGAWI

INIHANTU - KISAH HOROR LEGENDARIS SMA TUGU MALANG

INIHANTU - MITOS DAN MISTERI KUDA KEPANG