INIHANTU - KISAH MISTERI DIGUNA GUNA SAHABAT

INIHANTU | KISAH MISTERI DIGUNA GUNA SAHABAT | Kisah horor dibagikan oleh akun @iburumahtangga9 di Twitter yang menceritakan pengalamannya diguna-guna oleh seseorang.

Akun Twitter tersebut membeberkan jika cerita itu bersumber dari anak teman ibunya pada 17 tahun lalu.

Di tahun 2003 silam, wanita yang baru duduk di bangku kelas 3 yakni Gina bersekolah di SMA Negeri terfavorit di Kotanya.

Gina merupakan sosok siswi yang berprestasi di sekolah, bahkan ia juga termasuk orang yang suka bersosialisasi kepada teman dan guru-gurunya di sekolah.

Gina memiliki seorang sahabat bernama Risa, ia sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku SMP.

Saking dekatnya, Gina dan Risa selalu memilih tempat duduk bersama dan saling curhat satu sama lain.

Gina dan Risa sering membantu dalam mengerjakan PR. Tapi juga saling bersaing di sekolah.

Meski di sekolah mereka saingan, tapi di luar mereka layaknya kakak beradik.

Singkat cerita, ada seorang pria yang menyatakan perasaan cintanya kepada Gina.

Namanya Akbar, dia sudah dewasa dan berumur 25 tahun.

Meski terlihat dewasa, rupanya Gina tak menyukai Akbar, pasalnya ia adalah pribadi yang tak memiliki pekerjaan.

Gina memutuskan untuk menolak perasaan Akbar pada saat itu, apalagi ia disuruh untuk fokus ke pendidikan oleh orang tuanya.

Gina sangat didukung oleh kedua orang tuanya untuk bisa berkuliah di kedokteran.

Karena Gina sosok yang selalu mendapatkan juara 1 di kelasnya, jadi ia direncanakan untuk bisa ikut jalur PMDK agar bisa masuk ke fakultas kedokteran.

Kembali, Gina ternyata dikenalkan oleh Risa kepada Akbar.

Akbar adalah tetangga Risa. Saat Gina main ke rumah Risa, tidak sengaja melihat Akbar dan Risa menyebutkan jika dia suka pada Gina dan minta untuk dikenalkan.

Gina yang mendengar ucapan Risa pun menuruti untuk dikenalkan Akbar.

Akbar sering sekali datang ke sekolah ketika bubaran sekolah, ia berdalih ingin bertemu Risa padahal ingin lebih dekat dengan Gina.

Setelah Gina menolak Akbar, Ia jadi kepikiran terhadap perasaanya, takut dia merasa sakit hati.

Hati Gina seketika tidak tenang. Padahal tadi ia menolaknya dengan baik-baik saja tidak menggunakan tindakan dan kata-kata kasar.

Setelah kejadian penolakan itu, Gina sering mengalami mimpi buruk seperti dililit ular hitam, dikejar anjing hitam hingga selalu merasa gelisah.

Bahkan untuk mengerjakan sesuatu saja, Gina selalu tidak fokus dan lebih banyak melamun.

Gina juga pernah didatangi perempuan pucat berbaju putih dengan rambut panjang yang menawarinya minuman.

Wana minuman tersebut merah. Dia lalu menyuruhnya untuk meminumnya.

Karena Gina takut, ia pun langsung meminum air merah tersebut, dan seketika perempuan tersebut tertawa seperti kuntil anak.

Lebih lanjut, Ibu Gina selalu merasakan aroma bau tak sedap di tubuh Gina.

Padahal nyatanya ia selalu memakai parfum dan deodorant setiap hari.

Kata ibu Gina, mungkin Gina sedang puber jadi keringatnya jadi berlebih.

Anehnya, ketika Gina mencium bau badannya sendiri ia tak pernah merasakan bau busuk apapun di tubuhnya.

Ia pun bertanya kepada Risa apakah mencium bau yang tak sedap di tubuhnya, Risa selalu menjawab tidak.

Beberapa teman di sekolah yang sering berbincang dengan Gina pun kini sudah tak bisa lagi berlama-lama untuk duduk berdampingan dengannya.

Mungkin saja mereka memang merasakan bau tak sedap di tubuh Gina, namun sungkan untuk mengatakannya.

Setelah ditolak, Akbar masih sering terlihat di sekolah ketika bubaran.

Yang tadinya Gina tak suka sama dia, kini Gina semakin senang padanya.

Gina selalu memikirkan hal bersama dengan Akbar, rasanya selalu ingin bertemu Akbar dan Akbar setiap hari.

Karena pikirannya yang tiba-tiba menjadi sayang pada Akbar, Gina akhirnya menerima perasaan Akbar setelah ia mengungkapkan kedua kalinya.

Tanpa ragu, Gina dengan lantang mengucapkan ‘Ya’ pada saat itu.

Akbar adalah sosok pribadi yang tampan, tapi dimata Gina, Akbar jauh lebih tampan dari yang orang-orang bilang.

Akbar sering mengajak jalan-jalan Gina setelah pulang sekolah, padahal Gina saat itu memiliki jadwal les dan juga ngaji.

Tapi karena ia tak pernah ingin lepas dari Akbar, akhirnya ia memutuskan untuk dimarahi ibu daripada harus berpisah dengan Akbar.

Ibu Gina sangat tidak setuju jika anaknya berhubungan dengan Akbar.

Menurut ibu Gina, Akbar adalah orang yang sangat tidak jelas dengan latar belakangnya.

“Engga jelas gimana?? Udah jelas Akbar itu anak baik dan dia juga baik sama Gina, Pokoknya Gina engga bisa dipisahin sama Akbar,” ucapnya.

Selama pacaran dengan Akbar, badan Gina masih tetap saja dianggap bau oleh keluarganya.

Ada segelintir orang yang berani menegurnya adapula yang cuek tapi menghindar.

Saat Gina tanya pada Akbar apakah badannya bau? Kata Akbar si tidak.

Katanya Akbar, badan Gina justru sangat wangi.

Sejak bersama Akbar, Gina semakin jarang bermain bersama Risa.

Paling hanya bertemu ketika disekolah saja, tidak pernah janjian makan atau jalan bareng lagi.

Nilai Gina di sekolah pun sangat anjlok.

Gina yang berencana untuk berkuliah kedokteran pun sampai lupa dengan cita-citanya itu.

Pokoknya yang ada dipikirannya saat itu hanyalah Akbar dan Akbar, tak peduli dengan yang lain.

Saat nilai Gina turun, Risa selalu menjadi yang terdepan di kelas. Ia selalu jadi juara satu, padahal biasanya Gina yang juara.

Meski begitu, Gina tak merasa iri sedikit pun, ia sudah cukup bahagia bersama dengan Akbar.

Saat awal pacaran, Gina selalu mencurahkan perasannya kepada Risa.

Risa pun mensuport hubungan mereka berdua, dan Gina merasa bahagia ketika Risa mengatakan itu.

Selain itu, saat berpacaran dengan Akbar, Gina jadi lebih sering berantem dengan orang tuanya.

Kedua orang tua Gina selalu menasehatinya untuk bisa putus sesegera mungkin dengan Akbar.

Tapi karena sudah cinta mati, Gina pun meminta untuk bisa dinikahkan dengan Akbar.

Gina dan Akbar sudah menjalin hubungan hingga lima bulan lamanya.

Ia merasa bahagia karena sikap Akbar yang terlalu baik padanya.

Gina selalu diajak ke tempat-tempat yang tak pernah Gina kunjungi seperti gunung, pantai dan perkebunan.

Untuk mendatangi tempat itu, Gina bahkan rela untuk bolos sekolah demi bersama Akbar.

Saat Gina dan Akbar ke pantai, Akbar memberikan ciumannya kepada Gina.

Ciuman tersebut rupanya ciuman pertama bagi Gina, karena Gina sangat amat mencintainya, ia pun rela menerima ciuman dari Akbar.

Saat itu, ayah dan ibu Gina tahu jika ia sering membolos di sekolah.

Alhasil, Gina selalu di antar jemput ke sekolah oleh ibunya.

Ibunya selalu melarang Gina untuk betemu dengan Akbar, padahal ia sudah benar-benar kangen pada Akbar.

Karena kondisi Gina yang sudah tak wajar, hingga rela menjerit dan menangis karena tak berjumpa Akbar.

Sang ibu akhirnya membawa Gina untuk di rukyah oleh ustad yang dibawa ayahnya.

Gina merasa jika dirinya baik-baik saja. Gina dipukul dengan sapu ijuk yang dibawanya tapi Gina tak sedikitpun merasakan kesakitan.

Hanya saja pada saat itu, Gina mengalami muntah yang luar biasa.

Muntah tersebut berwarna merah pekat.

Pak ustad pun mengatakan jika Gina telah dikirimi ilmu hitam oleh seseorang atau kena guna-guna.

Gina tetap berpendirian teguh jika ia baik-baik saja dan tak merasa diguna-guna.

Ibu dan ayah Gina pun langsung curiga kepada Akbar. Sehingga ia meminta untuk segera putus dengan Akbar.

Karena sudah ingin bebas, Gina pun akhirnya berbohong kepada orang tuanya untuk segera menyatakan putus pada Akbar.

Nyatanya ia kembali merajut hubungannya dengan Akbar.

Perlu diketahui, badan Gina kini sudah tak bau lagi, Ibu dan Ayah nya percaya jika itu terjadi karena rukyah yang telah dilakukan.

Sekarang, Gina dan Akbar jadi bisa bertemu meski hanya sebentar saja.

Hingga akhirnya Gina melakukan kesalahan yang akan disesalinya seumur.

Waktu itu Akbar ngajak ketemuan di hari Minggu. Mereka janjian di deket halte.

Gina bilang ke ibu dan ayahnya kalau ia ingin kerja kelompok bersama temen. Dan mereka sih percaya dan ngasih izin.

Ketika bertemu Akbar, ternyata Gina diajak ke rumah Akbar.

Kata Akbar Gina mau dikenalin ke ibunya. Soalnya dia bilang udah serius banget pada Gina.

Gina sangat bahagia akan dikenalkan pada calon mertua. Akbar bilang ibunya baik dan ramah.

Sesampainya di rumah Akbar, Gina lihat suasana rumahnya kok sepi.

Akbar masuk duluan kerumahnya dan menunggu di teras.

Begitu Akbar keluar dari dalam rumah, dia mengatakan jika ternyata ibunya baru aja berangkat ke pengajian.

Dia lupa kalau ternyata hari itu jadwal pengajian ibu-ibu di wilayahnya.

Akbar lalu mengajak Gina masuk rumahnya.

Gina masuk dan Akbar menjelaskan jika dirumahnya itu hanya tinggal dia dan ibunya saja.

Jadi suasana rumahnya  benar-benar sepi. Saat itu ia ditawari oleh Akbar untuk makan mi instan bersama.

Setelah makan mi bersama, mereka ngobrol asik di ruang tamu.

Dengan tiba-tiba saja Akbar menciumnya.

Saat itu pula, Akbar juga melakukan aksi yang tak pernah ia duga sebelumnya.

Karena rasa cinta, Gina pun tak menolak aksi Akbar tersebut.

Setelah pulang dari rumah Akbar, Gina merasa bingung dan senang.

Senang karena sudah ketemu Akbar, dan bingung karena Gina baru saja mengalami kejadian yang seharusnya tidak ia lakukan.

Waktu itu Gina masih kelas 3 SMA. Jadi sudah bisa berfikir takut hamil.

Singkat cerita, pada bulan berikutnya ternyata Gina tak mengalami menstruasi.

Gina sudah harap-harap cemas takut hamil. Tapi ia yakin Akbar akan tanggungjawab kalaupun Gina hamil.

Saat itu, Gina sudah tak lagi memikirkan sekolah, kuliah dan cita-citanya.

Pokoknya, benar-benar bucin (budak cinta) Akbar.

Seiring waktu, Gina menyadari jika ia ternyata benar-benar hamil.

Sontak, Gina langsung menemui Akbar saat pulang sekolah.

Akbar terlihat sangat senang ketika tahu Gina hamil.

Dia bilang akan segera menikahkan Gina secepatnya.

Tapi Gina merasa takut dimarahi oleh ibu dan ayahnya.

Gimana nanti reaksi mereka ketika tahu Gina hamil di luar nikah.

Jujur saja, waktu itu Gina sangat takut, tapi lebih takut ditinggalkan Akbar.

Akhirnya Akbar memberi tahu ke ibu dan ayah Gina kalau anaknya sedang hamil mengandung anak Akbar.

Waktu itu Akbar sengaja datang ke rumah untuk bertemu ibu dan ayah.

Ibu dan ayah sebetulnya kurang respek pada Akbar, tapi mereka menerima Akbar dengan baik.

Saat itu, Akbar tak ada basa basi sedikitpun dan langsung meminta izin untuk menikahi Gina.

Sontak, ucapan Akbar tersebut membuat ayahnya Gina kaget dan jelas tak merestui penikahan mereka berdua.

Selain karena usia Gina yang masih sangat muda, ia juga belum menyelesaikan pendidikan.

Pada saat itu juga, Akbar langsung membeberkan jika Gina telah mengandung darah dagingnya.

Seketika, ibu dan ayah Gina langsung shock berat mendengar hal itu.

Suasana pun berubah menjadi tak karuan, Gina menangis pada saat itu.

Merasa bersalah pada orang tuanya tapi juga lebih takut lagi jika harus ditinggalkan oleh Akbar.

Yang paling membekas di ingatan Gina hingga sekarang adalah tangisan ayah dan ibunya ketika itu.

Berhari-hari Gina didiamkan oleh ayah dan ibunya.

Gina tidak pernah masuk sekolah dengan alasan sakit. Padahal menuju UN tinggal beberapa minggu lagi.

Akhirnya, ayah mengambil keputusan untuk menikahkan Gina dan Akbar. Tidak ada pilihan lain menurut ayah.

Singkat cerita, setelah Gina menyelesaikan UN, ia langsung dinikahkan dengan Akbar.

Acara pernikahan mereka digelar biasa-biasa saja.

Saat itu teman-teman Gina sedang bersiap untuk tes masuk ke perguruan tinggi, tapi Gina sedang menikmati masa kehamilan.

Saat itu pula banyak teman Gina yang menggosipkannya bahwa ia hamil di luar nikah.

Suatu ketika, Gina sempet bertemu dengan Risa setelah menikah.

Dia seperti terlihat sangat senang melihat kondisi Gina.

Dia juga bercerita jika telah  diterima di fakultas ekonomi.

Rasa iri pasti terbesit dalam pikiran Gina. Tapi apa daya, dia tidak bisa melanjutkan kuliah.

Selama menikah, Akbar belum juga dapat pekerjaan.

Mereka tinggal di rumah Akbar bersama ibunya Akbar.

Mertua Gina pun selalu bersikap baik, mungkin karena tidak punya anak perempuan.

Jadi, mertuanya mengurus dengan baik Gina saat hamil.

Mertua Gina memiliki toko grosir kelontongan yang cukup besar di kawasan mereka tinggal. Sehingga dengan sabar ia menghidupi Akbar dan Gina selama Akbar masih belum mendapatkan pekerjaan.

Akhirnya, tibalah Gina untuk melahirkan, ia melahirkan anak laki-laki yang sehat dan sempurna.

Anak mereka dinamai Andriansyah. Akbar merasa sangat bahagia memiliki anak laki-laki.

Walaupun Akbar belum bisa menafkahi anak dan istrinya, dia bisa mengurus anaknya dengan sangat baik.

Dia sangat telaten sekali dan baik terhadap Gina.

Tapi entah kenapa, setelah melahirkan Gina justru menjadi benci ke Akbar, padahal sebelumnya Gina sangat amat cinta ke Akbar.

Walaupun Akbar tidak melakukan kesalahan tapi dimatanya dia tetep salah.

Apalagi ketika dia belum dapat kerjaan juga, Gina selalu mengomel setiap hari padanya.

Selama beberapa waktu,  Akbar sempat bekerja jadi sales tapi karena memang dia tidak tekun dia malah keluar kerja.

Gina ingin sekali kerja untuk bisa menyambung hidup bersama anaknya, hingga akhirnya ia mencoba melamar ke beberapa perusahaan.

Gina diterima jadi kasir di supermarket, meski sempat merasa malu kerja seperti itu, tapi mau tidak mau ia harus bekerja.

Beberapa kali Gina bertemu dengan teman SMA nya.

Perasaan malu sangat terasa, karena kebanyakan dari temannya sudah berkuliah atau memiliki pekerjaan yang amat menyenangkan.

Saat itu, Gina hanya bisa menyalahkan Akbar karena telah membuat hidupnya menjadi terpuruk.

Setelah menikah, orang tua Gina jadi kurang peduli terhadapnya, ia seperti dianaktirikan oleh mereka.

Ibu dan ayah Gina lebih mementingkan Adiknya daripada kehidupannya.

Karena sering bertengkar dengan Akbar, Gina meminta cerai.

Akbar tidak mau cerai dengan Gina, dia mempersulit proses ceraimya.

Saat itu, usia anak mereka masih 2 tahun.

Setelah proses cerai yang lama dan panjang, akhirnya mereka bisa berpisah secara sah.

Hak asuh anak jatuh ke tangan Gina.

Saat itu, Gina benar-benar tak menyangka jika guna-guna yang dipakai oleh Akbar benar-benar membuat hidupnya berantakan.

Gina mencoba menata hidup yang baru, hingga berkeinginan untuk kuliah.

Walaupun sedikit terlambat tapi mungkin Gina masih bisa mencapai cita-citanya.

Ia mencoba hubungi Risa hingga kembali intens berkomunikasi.

Saat bertemu dengan Risa, ia mengutarakan ke Risa jika ingin melanjutkan kuliah.

Dan Risa juga mendukung untuk kuliah saja. Tapi mungkin kuliah di universitas swasta.

Gina jadi lebih sering main ke rumah Risa lagi.

Walaupun rumah Risa dan Akbar berdekatan, hal itu tidak menyurutkan niat baiknya untuk bisa curhat dengan Risa.

Hubungan Gina dan Akbar kadang baik dan kadang juga tidak.

Suatu hari, Gina menumpang salat di kamar Risa. Tapi kata Risa tidak boleh salat dikamarnya.

Ia menyuruh Gina untuk salat di ruang tamu saja

Sudah di ruang tamu, tapi mukenanya belum juga disiapkan oleh Risa, mungkin saja dia lupa.

Jadi, Gina berinisiatif mengambil mukena sendiri ke kamar Risa.

Saat itu Gina tidak tahu Risa kemana, mungkin lagi ke lantai dua rumahnya.

Karena dari dulu Gina juga sudah terbiasa dirumah Risa dan Risa juga tidak masalah kalo ia harus kekamarnya, jadi ia memutuskan untuk menerobos masuk kamar Risa.

Saat membuka kamar Risa, mata Gina langsung berkeliling mencari mukena yang dimaksud.

Tapi ia tak menemukannya. Lalu Gina inisiatif buka lemari Risa, karena biasanya Risa menyimpan mukena di lemari.

Di lemari bagian bawah, ia menemukan mukena yang dimaksud.

Tapi ketika ia Tarik mukenanya, ada beberapa kertas yang jatuh.

Gina sebenernya tidak kepo dengan kertas tersebut, ia bahkan hendak memasukkannya kembali.

Tapi ketika diambil kertasnya, mata Gina menangkap ada tulisan namanya disitu.

Betapa kagetnya bahwa di dalam lipatan kertas itu ada foto Gina dan Akbar yang di print di kertas.

Dan disitu juga ada tulisan nama lengkap Gina, nama lengkap Akbar, tempat tanggal lahirnya dan Akbar dan juga nama lengkap orangtua mereka.

Selain itu ada juga tulisan isim yang panjang didalamnya dan ditulis dengan tinta merah.

Seketika wajah Gina auto berkerut dan bilang

”Apaan nih…,” rasa penasaran Gina

Pikiran Gina masih menerka-nerka apa yang dilihatnya.

Tapi ternyata Risa sudah ada didepan Gina dan merebut kertas yang ia temukan.

Risa kemudian akan merobek kertas itu, namun Gina reflek untuk menghentikannya.

Akhirnya mereka jadi dorong-dorongaan dan karena tenaga Gina lebih kuat, Risa jatuh didorong olehnya.

Ia berhasil merebut lipatan kertas tadi yang sudah mulai koyak dan menanyakan kembali baik-baik pada Risa

“Apa ini Ris?” tanya Gina.

“Bukan apa2..” jawab Risa sambal melengos.

Kelihatan sekali dari raut jawahnya jika Risa ini ketakutan. Takut Gina tahu rahasianya.

Tak yakin dengan jawaban Risa, Gina terus mendesak Risa untuk berkata jujur.

Ketika Gina semakin emosi pada Risa, tiba-tiba orangtua Risa pulang dari kerja.

Mereka melihat suasana yang tidak kondusif diantara Gina dan Risa

Gina langsung cerita pada orang tua Risa kalau ia menemukan kertas aneh itu di lemari baju Risa.

Tentu saja orang tua Risa juga kaget dengan apa yang Gina temukan.

Jadi saat itu, Risa tidak hanya didesak oleh Gina tapi juga didesak oleh orangtuanya.

Ketika didesak itu, Risa malah menangis. Dia menangis histeris menjerit-jerit.

Tapi ayahnya Risa tidak iba melihat Risa seperti itu, ayahnya Risa justru menampar keras pipi anaknya itu.

Seketika Risa diam. Tangisnya berhenti dan matanya melotot ke arah Gina.

Ternyata Risa ini memang punya kebiasaan seperti itu, jika sudah terdesak sesuatu dia akan menangis histeris.

Itu bukan tangisan sungguhan, tapi hanya tangisan bohongan kata orangtuanya.

Gina pun sebisa mungkin meredakan emosinya dan bertanya lagi pada Risa.

Orangtuanya juga bertanya lagi. Akhirnya Risa buka suara...

“Aku iri sama kamu Gina… kamu selalu bisa rangking 1, kamu disukai banyak orang, kamu juga mau masuk ke kedokteran. Sedangkan aku selalu aja engga bisa rangking 1, engga bisa juga disukai banyak orang. Orangtua aku juga engga bisa biayai aku ke kedokteran. “ jelas Risa.

“Trus apa yang kamu lakukan ini?" tanyaku.

“Aku bikin supaya kamu sama Akbar jatuh cinta?” kata Risa.

“Jatuh cita gimana?” tanyaku.

“Yaa aku guna-guna supaya kalian bisa suka sama suka..” jawab Risa.

“Hah… jadi kamu yang lakuin ini ke aku? Aku kira ini perbuatan Akbar” kaget Gina.

“Aku sebenernya benci sama kamu Gina” teriak Risa.

Saat itu, Gina tidak bisa menggambarkan perasaannya ketika mendengar kata benci dari Risa.

Padahal selama ini hanya Risa sahabat terdekanya. Ia tak menyangka jika ternyata Risa sejahat itu.

Dia sengaja membuat Gina dan Akbar tergila-gila satu sama lain agar Gina tidak fokus sekolah dan tak kuliah.

Kata Risa sengaja dia menjodohkan Gina dan Akbar, karena Akbar memang cowok tidak jelas.

Risa bilang jika dia tidak tahu bahwa perbuatannya itu sangat fatal bagi kehidupan Gina dan masa depannya.

Dia juga mengatakan tak menyangka jika Gina akan hamil di luar nikah.

Dia rencananya hanya ingin Gina dan Akbar pacaran, nilai di sekolah turun dan tidak kuliah.

Justru Akbar yang tidak tahu apa-apa harus kena akibat dari ulah Risa.

Perasaan Gina tentu sangat sakit hati sekali.

Hidup dan masa depannya hancur dan keluarganya pun tak mempercayai Gina lagi.

Gina terlanjur dikucilkan oleh keluarganya sendiri. Hanya karena teman yang iri padanya, ia harus hamil diluar nikah, tidak bisa lanjut pendidikan dan janda di usia muda lagi.

Gina berpikir Risa lebih lebih jahat dari setan, karena setaunya setan tidak pernah mengkhianati sesama setan.

Sekarang sudah 17 tahun kejadian itu berlalu. Anak Gina Andriansyah juga sudah SMA.

Dan sampai sekarang Gina masih trauma dengan pertemanan, trauma dengan percintaan....

Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya !!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INIHANTU - MISTERI ARCA RAKSASA RETJO PENTUNG

INIHANTU - MISTERI MAKAM KEMANGI DESA JUNGSEMI KENDAL

INIHANTU - KISAH MISTERI LELE ALBINO YANG DIANGGAP MISTIS MASYARAKAT INDONESIA