INIHANTU - KISAH MISTERI BATU MAGIS SUMATERA UTARA
KISAH MISTERI BATU MAGIS SUMATERA UTARA
INIHANTU | KISAH MISTERI BATU MAGIS SUMATERA UTARA | Sebagai tanah kelahiran Suku Batak, Sumatra Utara menyimpan beragam warisan adat, budaya serta tradisi Suku Batak yang sangat kental.
Jika berkunjung ke sini, maka Anda bisa dengan mudah menemukan destinasi-destinasi wisata yang menyuguhkan pesona peninggalan leluhur Suku Batak zaman dahulu. Salah satu yang menarik adalah batu-batu yang diyakini sebagai peninggalan leluhur Suku Batak yang banyak tersebar di penjuru provinsi ini.
Terdapat beberapa batu yang dianggap sakral oleh masyarakat Suku Batak sampai saat ini, karena diyakini memiliki kekuatan magis. Bahkan, batu-batu ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan, baik lokal maupun manca negara. Berikut deretan batu-batu sakral yang ada di Sumatra Utara.
Dilansir dari travelingmedan, jika dilihat dari segi keilmuan, Batu Hobon ini sebenarnya adalah sejenis kubah batu kava dasitan yang menyembul ke permukaan akibat energi magma lava Gunung Pusuk Buhit.
Namun, bagi masyarakat Batak, batu yang terletak di kaki Gunung Pusuk Buhit, Kecamatan Sianjurmula mula, Samosir ini memiliki nilai sakral karena diyakini sebagai tempat penyimpanan harta peninggalan Raja Batak.
Konon, bagi siapa saja yang mencoba membongkar paksa batu ini, akan terkena musibah bahkan kematian.
Masyarakat di Samosir menyebutnya dengan Batu Guru Datu Parulas. Bongkahan batu besar ini terletak di Pantai Desa Pangaloan, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir. Dilansir dari tobatabo, batu ini memiliki diameter sekitar 50 meter dan ditopang oleh tiga buah batu berukuran sedang disekitarnya.
Batu yang saling menopang inilah yang kemudian diyakini sebagai simbol nyata filsafat orang Batak, yakni Dalihan Na Tolu yang terdiri dari Somba Mar Hula-hula, Elek Marboru dan Manat Mardongan Tubu. Selain itu, dulunya batu ini konon bisa berpindah tempat hingga meresahkan warga sekitar.
Batu Parsidangan terletak di Huta Siallagan, Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Dilansir dari laman Kebudayaan Kemendikbud, di dalam kompleks Huta Siallagan ini terdapat batu kursi atau batu persidangan dan batu parhapuran, dan dikelilingi tembok batu setinggi 1,5 meter.
Batu persidangan dulunya adalah tempat raja Siallagan mengadili penjahat. Di samping kursi persidangan, tumbuh pohon yang disebut sebagai pohon kebenaran, karena semua keputusan pengadilan yang diambil raja disampaikan atau disumpahkan ke pohon ini.
Batu Cawan terletak di sisi kaki pegunungan Pusuk Buhit di Kecamatan Sianjurmula mula. Batu ini dianggap suci dan sakral karena diyakini sebagai tempat pemandian para raja Batak.
Dilansir dari gobatak, masyarakat Batak di sekitar menyebutnya sebagai air berkah. Tempat ini menjadi salah satu tujuan orang Batak melaksanakan ritual. Batu Cawan ini cukup ramai dikunjungi, baik oleh wisatawan maupun masyarakat yang ingin berziarah.
Batu Atola terdapat di wilayah Sa’ua, Teluk Dalam, Nias Selatan. Dalam bahasa Nias, Batu Atola berarti batu yang berlubang.
Dilansir dari Liputan6.com, menurut cerita warga sekitar, beberapa tahun lalu posisi Batu Atola berada di tengah laut, sekitar 500 meter dari bibir pantai ke arah laut.
Namun sejak tahun 2014, secara mengejutkan, posisi batu tersebut bergeser hingga mendekati jalan raya...
Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya !!!
KISAH MISTERI GASING TENGKORAK TRADISI MINANGKABAU
Komentar
Posting Komentar