INIHANTU - KISAH HOROR PEREMPUAN BERGAUN PUTIH YANG MENEMANIKU DIAPARTEMEN
KISAH HOROR PEREMPUAN BERGAUN PUTIH YANG MENEMANIKU DIAPARTEMEN
INIHANTU | KISAH HOROR PEREMPUAN BERGAUN PUTIH YANG MENEMANIKU DIAPARTEMEN | Kisah horor kali ini dibagikan oleh pemilik akun Twitter bernama @prajna1208 yang langsung mendapatkan banyak respon dari warga Twitter.
Prajna adalah seorang mahasiswa di universitas di Jawa Tengah yang menjalani Kerja Praktik di Jakarta bersama dengan dua orang temannya yang bernama Indra dan Retno.
Selama di Jakarta, ketiga mahasiswa ini tinggal di apartemen milik manager di tempatnya magang.
Di satu sisi mereka senang karena bisa tinggal gratis, namun di sisi lain ini adalah awal dari kisah horor yang mereka alami bersama.
Mereka tinggal di kamar di lantai 6 gedung B nomor 607, di dalam apartemen ada 2 kamar, 1 besar dan 1 kecil. Prajna dan Retno di kamar yang besar, sedangkan Indra di kamar yang kecil.
Saat awal menjalani kerja praktik bersama, semuanya terasa lancar, hingga suatu ketika Indra menyatakan bahwa ia selalu susah tidur karena sering mimpi buruk didatangi oleh sosok wanita berambut panjang.
Bahkan hal ini membuat Indra tak lagi ingin tidur di kamar kecil tersebut, dirinya tidur di ruang tamu, dan hal tidak mengenakan di kamar Indra pun juga dirasakan oleh Prajna karena dia termasuk orang yang peka dengan hal-hal mistis.
“Apartemen di sini banyak yang tak berpenghuni. Di lantai 6 yang kami huni hanya ada 6 yang dihuni, malah yang lantai lain paling hanya 2 atau 3 yang dihuni,” tulis Prajna dalam akun Twitternya.
Suatu ketika, mereka pulang bersama, Retno langsung masuk kamar, Indra menonton TV, dan Prajna memutuskan untuk langsung mandi.
Saat hendak menutup pintu kamar mandi, di luar kamar ada yang mengetuk pintu, namun setelah dibukan Prajna tidak menemukan siapapun di depan kamar tersebut.
Namun karena perasaan mudah tidak enak dan rasa penasaran yang tinggi, Prajna memperhatikan lorong depan kamar apartemen tersebut dan langsung melihat sosok putih yang diyakinin adalah sosok ‘poci’.
Indra dan Retno menyadari kepekaan yang dimiliki oleh Prajna, mereka pun menanyakan apa yang baru saja terjadi, dan Prajna pun menceritakan hal tersebut.
Indra semakin tidak nyaman tinggal di apartemen itu, ia mengaku kerap kali mendengar suara tangisan wanita dari dalam kamarnya, anehnya Retno dan Prajna tidak mendengar suara tersebut.
Makin takut dengan kondisi tersebut, akhirnya Indra memutuskan untuk tinggal di Bekasi bersama dengan kakaknya, sedangkan Retno dan Prajna masih bertahan di apartemen tersebut.
Gangguan pun kerap kali terjadi, saat kedua mahasiswi ini sudah di kamarnya, dari arah dapur terdengar suara piring yang diketuk-ketukan, ‘ting, ting, ting’, ada juga suara langkah kaki di ruang tamu.
Hingga ada suara nenek yang terdengar oleh keduanya dalam durasi yang cukup lama, bahkan Prajna pernah melihat sosok perempuan berambut panjang dan bergaun putih mengambang dengan posisi terngkurap di kolam renang, saat dirinya melihat ke arah kolam renang dari jendela apartemennya.
Namun, ketika hendak menunjukkan kepada Retno, sosok itu seketika hilang.
Suatu ketika Retno harus pulang ke rumah orangtuanya yang menyebabkan Prajna harus menghabiskan akhir pekannya sendirian di apartemen tersebut.
Untuk menghilangkan rasa takut, Prajna pun ber-video call bersama orangtuanya, namun beberapa kali telepon itu mati.
“ah mungkin jaringannya gangguan, pikirku. Malam terasa sangat panjang, mp3 ponselku tidak ku matikan sama sekali supaya tidak sunyi,” cerita Prajna.
Malam itu ada suara kaki terseret di depan pintu kamarnya, suara piring di dapur juga kembali terdengar, bahkan Prajna melihat sosok perempuan bermata merah dari celah kamar yang dulu ditempati oleh Indra.
Prajna tidur dengan alunan ayat kursi yang tidak ia matikan sampai pagi, paginya pun Prajna meminta Indra untuk sementara waktu menemaninya hingga Retno kembali.
Singkat cerita Retno pun kembali, Prajna tetap tinggal di apartemen itu bersama dengan Retno, kemudian ada temannya, Wati, yang bermain ke apartemen tersebut.
Mereka bertiga hendak ke rooftop, namun karena mereka di lantai 6 sedangka rooftop ada di atas lantai 21, jadi mereka harus naik tangga darurat menuju rooftop.
“Sampai di lantai 21, tinggal ada 1 tangga. Gelap. Tidak ada lampu penerangan sama sekali, di ujung tang ada 1 pintu menuju rooftop. Saat menaiki tangga, Wati berada di paling depan. Namun suasana semakin tidak mengenakan. Meski aku tidak melihat apapun aku sudah tak yakin saat Wati akan membukan pintu itu. Langsung ku cegah dia dan kami bertiga memutuskan untuk turun,” ungkapnya.
Diketahui bahwa Wati juga sensitif atau peka dengan hal semacam itu, namun hanya bisa merasakannya tanpa bisa melihatnya.
Saat turun, di lantai 19 Prajna pun melihat sosok perempuan bergaun putih itu lagi, namun sosok itu menunduk sehingga Prajna tidak bisa melihat wajahnya.
Di weekend selanjutnya, ada 3 orang kakak pembimbing yang datang berkunjung ke apartemen mereka, salah satunya adalah Kak Adhi yang adalah seorang indigo.
Prajna pun menceritakan semua yang terjadi, dan Kak Adhi tersebut menyatakan bahwa apartemen itu memang sangat ramai.
“Iya di sini emang rame. Sejak dari lift dan lorong emang udah gak enak. Kalo di sini ada di kamar mandi sama di kamarnya Indra. Ada sosok wanita,” ungkap Kak Adhi tersebut.
Suatu ketika, Prajna tidur dan mengalami ‘tindihan’, ia memaksa membuka matanya dan melihat sosok wanita yang biasa ia lihat di depan wajanya.
Rambutnya menutupi wajah Prajna, matanya melotot berwarna hijau, dan tangannya mengacak-acak rambut Prajna.
Berusaha teriak dan bangun, namun Prajna tetap tidak bisa menggerakan badannya, hingga pada saat berhasil bangun, rambut Prajna benar-benar berantakan.
Setelah kejadian itu, gangguan tetap muncul dalam bentuk suara, dan kedua mahasiswi ini pun berusaha untuk tetap hidup berani sambil berharap KPnya segera berakhir....
Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya !!!
CERITA MISTERI HOROR AKIBAT PERGAULAN BEBAS, RENI MENJADI HANTU PENUNGGU JOK BELAKANG MOBIL
Komentar
Posting Komentar