INIHANTU - KISAH MISTERI KI BUYUT BANJAR CERITA PARA PANGERAN DAN LEGENDA KERA
KISAH MISTERI KI BUYUT BANJAR CERITA PARA PANGERAN DAN LEGENDA KERA
INIHANTU | KISAH MISTERI KI BUYUT BANJAR CERITA PARA PANGERAN DAN LEGENDA KERA | Buyut Banjar yang terletak di Desa Bulak Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu cukup dikenal di kalangan masyarakat Kota Mangga maupun luar daerah. Namanya cukup dikenal lantaran di desa tersebut dihuni sekumpulan kera yang mendiami area pemakaman sekitar Ki Buyut Banjar.
Keberadaan puluhan kera tersebut menjadi daya tarik sendiri dan menjadi ikon bagi warga Kecamatan Jatibarang sebagai obyek wisata keluarga yang menyenangkan. Kedamaian suasana area pemakaman Ki Buyut Banjar akan sangat terasa ketika angin bertiup sepoi-sepoi di antara rerindangan puluhan pohon besar yang mengitarinya.
Kecamatan Jatibarang memiliki luas wilayah 4.194.407 hektare, dari luas wilayah tersebut sekitar 4.412,35 hektare dimanfaatkan untuk areal persawahan dan perkebunan. Batas wilayah sebelah utara Kecamatan Indramayu, sebelah selatan Kecamatan Krangkeng, sebelah barat Kecamatan Widasari dan sebelah timur Kecamatan Sliyeg.
Dengan jumlah penduduk pada tahun 2019 sebanyak 69.263 jiwa terdiri dari laki-laki 35.689 jiwa dan perempuan 33.574 jiwa. Kini Kecamatan Jatibarang memiliki 15 desa, masing-masing Desa Sukalila, Pilangsari, Jatibarang Baru, Jatibarang, Bulak, Bulak Lor, Kebulen, Jatisawit, Jatisawit Lor, Krasak, Kalimati, Lohbener, Lohbener Lor dan Malangsemirang serta Buyut Banjar. Di desa ini jadi ikon Kecamatan Jatibarang lantaran ada wisata Ki Buyut Banjar.
Kepada KC, Selasa (19/1/2021), Camat Jatibarang, Indra Mulyana mengatakan, situs Buyut Banjar merupakan sejarah masyarakat Desa Bulak dan Bulak Lor, hingga saat ini masih tetap dilestarikan sebagai legenda yang dihuni 41 ekor kera. Apalgi sekarang banyak dukungan dari pemdes maupun masyarakat setempat melalui program dana desa ataupun swadaya masyarakat, sehingga ada upaya pelestarian lingkungan, termasuk wisata Buyut Banjar.
“Wisata Buyut Banjar sudah menjadi ikon warga Kecamatan Jatibarang. Rencananya tahun 2021, ada revitalisasi dalam bentuk pemagaran bersumber dari bantuan program APBD Indramayu. Hal itu agar lebih tertata rapih dan tentunya perlu adanya dukungan dari masyarakat setempat,” harap Indra.
Sebagai anak cucu, sambung dia, kita memiliki kewajiban untuk tetap melestarikan dan menjaga situs peninggalan orang tua pendahulu. Salah satunya, menata dengan apik agar pengunjung yang ingin berwisata ataupun berziarah merasa nyaman.
Selain tempat wisata Buyut Banjar, Kecamatan Jatibarang juga memiliki ruang terbuka hijau (RTH) eks Pasar Jatibarang yang terbakar, tepatnya di depan Stasiun KA Jatibarang. Dibangun pada tahun 2019-2020 atas bantuan Pemprov Jawa Barat dan dukungan APBD Indramayu. Di pertigaan Stasiun Jatibarang-pun terdapat Situs Patok Bung Karno dan menjadi sasaran untuk direvitalisasi sebagai peninggalan orang tua.
Program revitalisasi berikutnya yakni, rehabilitasi bangunan eks Kawedanaan Jatibarang yang dilakukan secara bertahap karena masa pandemi Covid-19 dan akan dibangun RTH di lokasi tersebut. Di tahun 2021 ini, pihaknya akan mengawal peningkatan ruas jalan kabupaten yang ada di wilayah kerjanya.
“Jatibarang merupakan kota dengan aktivitas tinggi dengan beragam profesi, serta menjadi simbol sentral ekonomi masyarakat di wilayah Kecamatan Jatibarang,” terang dia.
Sementara itu, Pj Kuwu Desa Bulak, Meidin mengaku akan tetap menjaga dan melestarikan situs bersejarah tersebut. “Kami bersama warga akan tetap menjaga dan melestarikan Situs Buyut Banjar dengan baik,” katanya.
Untuk memajukan desa berpenduduk sebanyak 8.707 jiwa, terdiri dari jumlah laki-laki 4.334 jiwa dan perempuan 4.373 jiwa, Pemerintah Desa Bulak bersama seluruh komponen masyarakat akan menjalin kerja sama dengan seluruh lembaga maupun unsur muspika yang ada.
“Walaupun profesi warganya beraneka ragam, tetapi dalam bingkai hidup yang damai, tentram dan tetap melestarikan tradisi-tradisi yang ada. Salah satunya, tradisi sedekah bumi. Hingga kini warga Desa Bulak tetap melestarikan berbagai tradisi yang telah dilakukan para pendahulunya,” jelasnya.
Perlu diketahui, Desa Bulak merupakan salah satu dari 171 desa di Indramayu yang akan melaksanakan pemilihan kuwu (pilwu) serentak 2021. Masa jabatan Pj kuwu hingga terpilih dan dilantiknya kuwu hasil pilwu serentak 2021.
Berkaitan dengan Situs Buyut Banjar, pemerhati cagar budaya Kabupaten Indramayu, Suparto Agus Tinus menyatakan, legenda Buyut Banjar Desa Bulak hingga saat ini masih dilestarikan dan terjaga dengan baik, keberadaan puluhan ekor kera yang mendiami seputar area pemakaman Ki Buyut Banjar menjadi legenda menarik.
“Karena menurut legenda, jumlah kera yang ada tidak pernah berkurang dan tidak pernah bertambah. Manakala ada kera yang mati maka di situ pasti ada kera yang melahirkan, sejak dulu sampai saat ini jumlahnya masih tetap sebanyak 41 ekor,” jelas Suparto.
Menurut sejarah Indramayu, Banjar adalah nama tempat di daerah Bulak Kecamatan Jatibarang terletak di sebelah selatan dari Kota Indramayu. Banjar juga dikenal dengan nama Buyut Banjar yang hingga kini terkenal dengan keberadaan keranya.
Asal-usul adanya kera-kera tersebut, pada zaman dahulu terdapat lima kerajaan yang berkuasa di tempat tersebut. Yaitu Pagusten Pangeran Suryanegara dari Cirebon, Pangeran Mangkunegara (adik Pangeran Suryanegara) bertempat tinggal di Desa Sleman, Pangeran Kertanegara bertempat tinggal di Kampung Karangkendal. Kemudian Pangeran Martanegara bertempat tinggal di Gunungjati dan Pangeran Patmanegara bertempat tinggal di Wanacala sebelah timur Cirebon.
Singkat cerita, di antara lima pangeran tersebut, Pangeran Suryanegara yang paling berkuasa dan yang paling memiliki kesaktian. Suatu ketika pangeran mengeluarkan kata-kata yang sangat kejam menurut istilah Indramayu, yakni “Nyumpatani”.
“Kamu semua mulai saat ini bukan manusia lagi, tapi semuanya adalah kera dan sebagai tempat tinggalmu saya beri nama Ki Buyut Banjar. Mulai saat inilah, kamu menempati tempat ini dan di sinilah kamu tinggal untuk selama-lamanya turun temurun. Kamu hanya dapat makan dari orang yang mempunyai kaul atau dari orang-orang yang lalu lintas di jalan dan kamu wajib meminta,” demikian kata-kata Pangeran Suryanegara.
Sampai saat ini, legenda keberadaan puluhan kera yang mendiami area Ki Buyut Banjar masih dilestarikan dan menjadi tempat wisata keluarga yang menyenangkan. Legendanya cukup dikenal hingga tingkat nasional bahkan internasional.
Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya !!!




Komentar
Posting Komentar