INIHANTU - TIPS MERAWAT PUSAKA KERIS
INIHANTU | TIPS MERAWAT PUSAKA KERIS | Baru-baru ini keris mendadak viral dan menjadi trending topic di beberapa media sosial. Bagi pencinta tosan aji atau benda pusaka tradisional tersebut, perawatan keris menjadi pekerjaan yang tidak sederhana sebab membutuhkan keahlian.
Jika sampai salah perlakuan, bisa-bisa warisan budaya leluhur jadi rusak dan kehilangan keindahannya. Untuk merawat keris atau pusaka lain, Ki Sadali, meranggi (pembuat warangka) terakhir di Purbalingga punya tips atau cara merawat keris.
Untuk diketahui, Ki Sadali bergelut dengan tosan aji sejak tahun 1970. Berikut cara merawat keris menurut Ki Sadali yang merupakan meranggi terakhir dari Banyumas Raya.
1. Rendam dengan air kelapa hijau
Pertama-tama rendam keris di dalam air kelapa hijau. Keris direndam dua hari hingga satu minggu tergantung kondisi keris. Jika tingkat korosi keris cukup parah, rendam keris lebih lama.
"Perendaman bertujuan agar korosi dan kotoran yang menempel di keris mudah dibersihkan," kata Sadali.
2. Bersihkan menggunakan jeruk nipis
Setelah direndam air kelapa, gosok keris mengunakan jeruk nipis yang telah dibelah dua. Gosok keris antara 10 sampai 15 menit. Setelah itu diamkan beberapa menit. Gosok keris dengan jeruk lagi jika keris masih kotor.
"Setelah itu keris disikat dengan sikat cucian untuk membersihkan sisa jeruk yang menempel kemudian keringkan menggunakan kain yang menyerap air," ujar dia.
3. Rendam ke dalam larutan waranggi
Setelah keris bersih, rendam dalam larutan waranggi. Warangi adalah sejenis batuan yang dihaluskan kemudian difermentasi menggunakan jeruk nipis. Setelah jadi, campurkan waranggi dengan babon atau waranggi bekas yang pernah dipakai sebelumnya.
"Rendam dua kali antara 15 sampai 30 menit. Waranggi fungsinya untuk mengeluarkan pamor atau logam meteor di keris. Setelah itu cuci kembali dengan air kelapa," ujar dia.
4. Keringkan keris di bawah sinar matahari
Setelah pamor tampak jelas, keringkan secara alami menggunakan sinar mata hari. Pengeringan secara alami menghasilkan hasil yang lebih baik. Pamor akan terlihat lebih terang.
"Dikeringkan menggunakan serbuk kayu. Keringnya lebih sempurna dibanding menggunakan kain. Kemudian jemur di bawah sinar mata hari," kata di.
5. Olesi dengan minyak
Setelah kering sempurna, olesi keris dengan minyak secara merata. Minyak yang digunakan antara lain campuran minyak singer dengan minyak cemara. "Minyak singer untuk antikarat, minyak cendana untuk aroma," ujarnya.
Setelah diolesi minyak, tunggu sesaat sampai minyak meresap. Jangan terburu-buru memasukkan keris ke dalam warangka atau wadahnya. Sebab minyak yang belum meresap bisa menempel di warangka dan membuar keris kembali kotor.
Lakukan penjamasan keris setahun sekali. Namun setiap bulan harus diolesi minyak agar tidak terjadi korosi.
Dengan begitu benda pusaka seperti keris tak rusak karena waktu dan usia. Gak rumit juga kan?
Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya !!!
Baca Juga :
ALASAN KENAPA MALAM SATU SURO DIANGGAP SAKRAL
Komentar
Posting Komentar