INIHANTU - WISATA SEJARAH SELABINTANA
INIHANTU | WISATA SEJARAH SELABINTANA | Dari berbagai destinasi wisata di Sukabumi, salah satu yang cukup terkenal adalah Selabintana. Sebuah tempat wisata yang memiliki sejarah cukup panjang, karena telah dibangun sejak jaman Hindia Belanda dulu. Walaupun demikian, tempat wisata ini tetap menjadi tujuan berlibur yang menarik bagi banyak wisatawan dari dulu sampai hingga sekarang.
Kawasan wisata alam Selabintana berada di kaki Gunung Gede – Pangrango. Jaraknya sekitar 7 kilometer ke arah utara kota Sukabumi atau lengkapnya Jalan Selabintana KM 7, Sundajaya Girang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 43151. Awalnya, tempat ini ditemukan oleh seorang berkembangsaan Belanda, bernama AAE Lenne (1853 – 1916). Di tempat itu dibangun sebuah hotel pada tahun 1900-an yang hingga kini masih menjadi ikon Selabintana. Di tempat ini, para wisatawan akan mendapatkan jejak sejarah peninggalan Belanda dengan latar belakang Gunung Gede – Pangrango yang eksotis.
Di masa pemerintahan Hindia Belanda, Sukabumi terkenal sebagai tempat peristirahatan bagi petinggi perkebunan Belanda. Pada saat itu orang-rang Belanda menjadikan Sukabumi sebagai pusat perkantoran untuk mengurus perkebunan yang tersebar di beberapa tempat. Tempat peristirahatan yang dikelilingi perkebunan dan pemandangan cantik gunung Gede Putri Pangrango memikat hati dan menjadi tempat favorit bagi para warga Belanda untuk mencari udara bersih, sejuk, dan segar. Kerena itu dalam waktu singkat kawasan itu mengalami perkembangan yang pesat. Lene sang pendiri kemudian mengubah peristirahatan ini menjadi sebuah hotel dengan nama Hotel Selabintana.
Pada tahun 1924, AAE Lene menyerahkan Hotel Selabintana kepada anaknya GE Lene (1897 – 1976). GE Lene kemudian mengangkat Los Bakker, seorang manejer berkebangsaan belanda untuk mengelola Hotel Selabintana. Saat itu, Bakker berhasil meningkatkan jumlah kunjungan warga Belanda ke Selabintana.
Menjelang Perang Dunia Kedua, di Hotel Selabintana tersebut, atau kini bernama Selabintana Hotel & Conference Resort , rapat penting antara pemerintah Hindia Belanda dan pemerintah Jepang digelar tahun 1940. Rapat tersebut membahas hubungan ekonomi kedua negara itu terkait erat dengan berakhirnya Perjanjian Perdagangan Jepang-Amerika Serikat (AS) pada 26 Januari 1940. Berakhirnya perjanjian itu diikuti dengan pengurangan drastis ekspor AS ke Jepang dan kekhawatiran Jepang akan diembargo AS.
Jepang membutuhkan negara lain untuk memasok sumberdaya alam, terutama minyak, agar industrinya tetap berjalan. Untuk itu mereka menghubungi penguasa Hindia Belanda, untuk mendapatkan jaminan pasokan dan konsesi ekonomi lebih jauh.
Akhirnya Jepang mengutus Menteri Perdagangan dan Industri Ichizo Kobayashi datang ke Hindia Belanda, sehingga delegasi yang ke Batavia dikenal dengan Misi Kobayashi. Delegasi Jepang tiba di Batavia pada 12 September 1940 menggunakan Kapal Nissho Maru. Disambut Menteri Ekonomi Hindia HJ van Mook dengan upacara meriah di Batavia, mereka berangkat ke tempat konferensi, Selabintana pada 16 September.
Hingga kini banyak bangunan yang berdiri sejak jaman Hinida Belanda masih tetap dipertahankan di Selabintana. Seiring berjalannya waktu, kini juga daya tarik Selabintana makin berkembang. Bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya kini dapat menaiki Kereta Api Pangrango dari Stasiun Paledang Bogor, sampai ke Stasiun Sukabumi, lalu melanjutkan dengan angkutan kota sampai ke Selabintana.
Menyelesaikan urusan bisnis, menghadirkan pernikahan sederhana namun sekaligus ingin melepaskan diri dari keramaian ibu kota. Anda tidak lagi memerlukan jarak yang jauh untuk menghadirkan itu semua. Selayaknya hotel bisnis, Selabintana Hotel & Conference Resort menghadirkan keramahan pelayanan terbaik diiringi fasilitas memadai sebagai hotel konferensi. Hotel yang terletak di Utara Sukabumi ini dikaruniai keasrian hutan, perbukitan dan perkebunan teh yang masih terjaga membuat udara disekitarnya terasa begitu menyejukkan dan tentunya jauh dari keramaian.
Hotel yang pertama kali didirikan pada tahun 1900 ini dipengaruhi budaya Belanda yang mengakar kuat tercetak pada arsitektur luar Selabintana Hotel & Conference Resort. Sejak tahun 2012, dengan masih mempertahankan budaya lama tersebut, manajemen yang baru mengkombinasikannya dengan merenovasi arsitektur menjadi lebih modern bergaya minimalis pop art di beberapa bagian bangunan. Hotel bisnis yang baru ini telah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung yang modern dengan dikoneksikannya wireless internet diseluruh lingkungan hotel, 5 ruang pertemuan yang memuat hingga mencapai 300 pax dan juga tentunya TV kabel di setiap kamar untuk mengetahui berita dunia terkini. Sejumlah 143 kamar disediakan oleh Selabintana Hotel & Conference Resort yang dibagi berdasarkan 4 tipe yakni Hotel, Maisonnette, Villa dan Bungalow.
Lelah dengan segala aktifitas pertemuan yang telah dijalani dan demi menghadirkan kepuasan Anda selama menginap, Selabintana Hotel & Conference Resort juga menyediakan berbagai aktifitas luar ruang yang dapat dinikmati bersama kolega. Taman yang luas dengan dikelilingi hutan lindung serta kolam renang menjadi pilihan bagi Anda yng ingin bersantai. Selain itu, bermacam aktifitas luar ruang juga tersedia dibelahan lain pemukiman Selabintana Hotel & Conference Resort. Tersedia fasilitas outbound yang dikelola oleh Cakrawala Outbound ini menghadirkan berbagai permainan yang dapat dipersonalisasi sesuai keinginan
Di lokasi ini sekarang terdapat beberapa obyek wisata alam yang layak untuk di kunjungi. Seperti air terjun Curug Cibeureum, Pondok halimun yang seringkali di jadikan tempat hiking dan camping, Tea Walk di Perkebunan Warnasari, dan kebun strawberry di jalur menuju Pondok Halimun.
Tak sampai di situ, di sana pengunjung dapat beraktifitas mendidik dan menghibur, yaitu belajar menanam tumbuh-tumbuhan, flying fox, motor ATV, outbound, dan permainan anak lainnya.
Dengan beranek ragamnya atraksi wisata yang tersedia, maka kedatangan pengunjung ke Selabintana dapat merasakan dua hal sekaligus, yaitu merasakan indahnya wisata alam nan hijau dan menyelusuri jejak sejarah peninggalan Belanda pada masa lampau...
Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya
Baca Juga :
KISAH MISTERI TANDON WONOKITRI
Komentar
Posting Komentar