INIHANTU - KISAH MISTERI LEGENDA BATU MENANGIS KALIMANTAN BARAT
KISAH MISTERI LEGENDA BATU MENANGIS KALIMANTAN BARAT
INIHANTU | KISAH MISTERI LEGENDA BATU MENANGIS KALIMANTAN BARAT | Pernah dengar Legenda Batu Menangis tidak? Tetapi ini bukan Legenda Malin Kundang ya! Meski secara sekilas terdapat kemiripan cerita, legenda ini mengisahkan hal dan tempat yang berbeda. Legenda batu menangis adalah salah satu legenda yang berasal dari Kalimantan Barat.
Legenda batu menangis menceritakan tentang seorang janda dan anak perempuannya yang sangat cantik tetapi memiliki sifat yang buruk. Penasaran bukan dengan ceritanya? Kalau begitu, langsung kita simak saja cerita di bawah ini!
Seorang Janda dan Anak Gadisnya
Alkisah, Pada zaman dahulu kala, di atas sebuah bukit kecil yang jauh dari pemukiman penduduk, di daerah Kalimantan Barat hiduplah seorang janda miskin dan anak perempuannya bernama Darmi. Mereka hidup di sebuah bukit jauh dari pedesaan. Darmi memiliki paras yang sangat cantik, semua orang terpesona melihatnya. Ia selalu membanggakan kecantikannya. Bentuk tubuhnya sangat indah, rambutnya terurai mengikal sampai ke mata kaki. Poni rambutnya tersisir rapi dan keningnya sehalus batu cendana. Namun sayang nya ia memiliki sifat yang buruk.
Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
Selain pemalas, anak gadis itu sikapnya manja sekali. Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.
Setiap hari ia hanya sibuk bersolek dan tidak pernah membantu ibunya. Baik bekerja di ladang maupun mengerjakan pekerjaan rumah. Ibunya hanya bisa sabar dan menasihati anaknya yang keras kepala tersebut. Tiap hari ibunya berdoa pada tuhan agar putrinya bisa sadar akan perbuatannya.
Darmi yang Sombong dan Durhaka
Pada suatu hari, Darmi meminta pada ibunya untuk dibelikan alat kecantikannya yang habis. Ibu tak tahu alat kecantikan seperti apa yang darmi maksud. Akhirnya ia mengajak darmi untuk ikut ke pasar bersamanya. Darmi sempat menolak tak mau ke pasar dengan alasan ia tidak mau kulitnya menjadi hitam karena kepanasan. Tetapi dengan terpaksa Darmi pun mau ikut dan mengajukan syarat. Syarat nya yaitu ibunya harus berjalan dibelakang darmi, ia tak mau orang lain melihat ibu dan Darmi berjalan beriringan.
Ibunya tahu bahwa Darmi malu memiliki ibu sepertinya, tapi ia tetap menuruti keinginan anak semata wayangnya. Mereka berdua kemudian pergi ke pasar.
Karena rumah mereka yang jauh, mereka harus berjalan jauh untuk sampai ke pasar. Darmi berjalan didepan ibunya dengan mengenakan pakaian yang sangat bagus. Sedangkan ibunya berjalan di belakang Darmi dengan pakaian yang lusuh dan kotor. Saat memasuki desa, semua orang yang melihat darmi langsung terpesona akan kecantikannya. Banyak pemuda desa yang mengagumi kecantikannya
Namun penduduk desa dibuat heran dengan orang yang berada di belakang Darmi. Salah satu dari mereka pun bertanya siapa orang yang berjalan dibelakang Darmi. Dengan sombongnya, darmi berkata bahwa ibunya adalah seorang pembantu. Setiap orang yang bertanya, darmi akan menjawab bahwa orang yang di belakangnya itu adalah pembantunya. Sang ibu hanya bisa menahan diri dan menangis dalam hati.
Sepanjang perjalanan Darmi telihat cemas kalau-kalau temannya melihat ia berjalan dengan ibunya.
Benar saja, ketika ada temannya bertanya siapa ibu yang berjalan di belakangnya, ia menjawab bahwa ibunya adalah pembantunya.
Ibunya merasa sakit hati dengan jawaban Darmi tapi ia mendiamkan saja.
“Siapa ibu yang berjalan di belakangmu itu Darmi?” tanya temannya ketika berpapasan di jalan.
“Ah, hanya pembantuku.” jawab Darmi sembari bergegas meninggalkan temannya.
Tidak berapa lama, muncul lagi teman Darmi menanyakan siapa wanita di belakangnya.
Lagi-lagi Darmi menjawab bahwa itu hanya pembantunya.
Hati ibunya bagaikan disayat oleh pisau mendengar jawaban Darmi.
Hal itu terus berulang, setiap kali ada teman Darmi menanyakan ibunya, pasti dijawab itu hanya pembantunya.
Tiap mendengar jawaban anaknya yang menyakitkan hatinya itu, sang ibu lama kelamaan tidak dapat menahan diri lagi. Ia bersimpuh di pinggir jalan dan menangis.
Darmi yang heran mengapa ibunya berhenti akhirnya bertanya mengapa ibunya malah duduk dan berhenti. Darmi malah membentak ibunya dengan berkata, “Kenapa berhenti? Ayo jalan lagi!”. Ibunya hanya diam tak memberi jawaban.
Tiba-tiba ibu mengangkat tangannya dan berdoa. Darmi semakin heran dengan apa yang dilakukan ibunya. Ibu tak menjawab darmi dan meneruskan doanya. Ia berdoa agar tuhan menghukum anaknya yang durhaka kepadanya.
Tak lama setelah ibu berdoa, langit menjadi mendung, petir datang dan mulai turun hujan. Perlahan-lahan tubuh Darmi mulai membatu. Dimulai dari kakinya yang tidak bisa digerakkan lalu seluruh tubuhnya yang berubah menjadi batu. Darmi menangis ketakutan dan memohon ampun pada ibunya. Ibu tidak dapat berbuat apa apa lagi. Hukuman untuk darmi tidak bisa dibatalkan lagi. Darmi menangis dan menyesali perbuatannya. Saat kepala darmi belum menjadi batu, ibunya melihat darmi menitikkan air mata. Semua orang disana menyaksikan peristiwa tersebut.
Setelah hujan reda, dari patung Darmi terlihat keluar air mata. Orang-orang kemudian mengangkat dan menyandarkan batu tersebut ke dinding tebing. Hingga kini masyarakat menyebut batu tersebut sebagai batu menangis.
Penduduk setempat percaya, bahwa cerita legenda batu menangis benar benar terjadi. Oleh karena itu pesan moral yang bisa dipetik adalah kita harus berbakti kepada orang tua. Kita harus taat dan patuh terhadap perintah orang tua. Karena murka orang tua adalah murka tuhan juga.
Legenda batu menangis dipercaya sebagai kutukan berupa batu dan menyerupai orang yang sedang menangis. Sampai saat ini, batu menangis masih ada di Kalimantan Barat.
Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya !!!
Baca Juga :
MISTERI ASAL USUL DANAU LAU KAWAR
Komentar
Posting Komentar