INIHANTU - KISAH MISTERI HOTEL SKYGARDEN SEMARANG

KISAH MISTERI HOTEL SKYGARDEN SEMARANG

INIHANTU | KISAH MISTERI HOTEL SKYGARDEN SEMARANG | Gombel tidak hanya dikenal dengan ragam cerita mistisnya. Di atas bukit Gombel, berdiri Hotel Sky Garden yang pada 1980-an cukup dikenal dan menjadi pilihan wisatawan asing untuk menginap. Bagaimana kondisinya sekarang?

MELINTASI Jalan Setiabudi atau Gombel Baru dari arah Pasar Jatingaleh maupun dari Jalan Setiabudi, menuju Jatingaleh melintasi Jalan Gombel Lama, keberadaan bangunan Hotel Sky Garden tidaklah nampak. Karena tertutup oleh lebatnya pepohonan.

Kalau kamu masuk ke kota ini dari arah selatan, kamu akan melewati sebuah tanjakan dengan panorama indah menghadap ke arah laut di sebelah utara, yang menyajikan pemandangan Kota Semarang.

Dulu di perbukitan Gombel ini sempat terdapat Hotel Sky Garden, tetapi hotel tersebut bangkrut. Konon kebangkrutannya disebabkan karena adanya wewe gombel yang sering terlihat bergentayangan di sekitar hotel itu

Papan nama pun telah tiada. Yang tersisa hanya gapura berbentuk candi sebagai pintu utama. Akan tetapi, akses utama masuk hotel pun tertutup palang besi. Saya pun ditunjukkan oleh Suparti (59) warga yang berjualan minuman di depan gapura untuk melintasi jalan setapak yang dapat dilalui dengan sepeda motor maupun jalan kaki.

Setelah meintasi jalan setapak, tibalah saya di depan bangunan bercat krem yang sudah mengelupas dan nampak sepi. Bangunan dua lantai berbentuk huruf L itu nampak kurang terawat. Terutama bagian atap eternit yang sudah mengelupas dan ambrol.

Ketika memasuki pintu di sisi timur bangunan bertuliskan Tamu Harap Lapor, gonggongan anjing pun menyalak keras. Seorang lelaki keluar dari salah satu kamar dan menanyakan maksud kedatangan saya.

Kiswanto (51), salah satu penghuni bekas hotel yang tinggal di salah satu ruangan pun menyalami dan mempersilahkan untuk duduk di kursi plastik. Ia pun mulai mengisahkan, Hotel Sky Garden dibangun pada 1970-an dan sempat jaya di era 1980-an kemudian ditutup pada akhir 1982 karena terjadi sengketa antara pemilik dengan Bank Mandiri.

''Hotel dan lahan ini milik Sutrisno Bachir, pengusaha sekaligus politisi PAN. Luasnya lahan ada sekitar 12 hektar. Kalau hotelnya sendiri memiliki 24 kamar, bar, meeting room, kolam renang, tempat parkir dan 20-an kamar yang berdiri terpisah di dekat kolam renang,'' tuturnya.

Karena ditutup sejak akhir 1982, hotel pun kosong dan hanya dihuni oleh keluarga Rohadi, yang dahulu merupakan penjaga atau satpam ketika hotel belum dibangun hingga hotel resmi ditutup hingga sekarang.

Kiswanto sendiri baru 26 tahun menempati salah satu ruangan hotel ketika ia mulai bekerja sebagai Satpol PP Kota Semarang. Sementara, penghuni paling lama adalah Rohadi bersama istri dan anaknya. Rohadi sendiri meninggal di tempat itu pada 2013. Istri dan anaknya, hingga kini masih tetap tinggal di salah satu kamar di lantai dua.

''60 persen bangunan ini sudah rusak. Saya dan tujuh kepala keluarga lainnya hanya menjaga, dan tidak dipungut biaya. Kami iuran untuk membayar listrik dan keperluan lainnya. Kalau air, menggunakan sumur artetis,'' kata Kiswanto.

Kiswanto juga menjelaskan, sengketa perusahaan milik Sutrisno Bachir dengan Bank Mandiri melalui banding telah dimenangkan pihak Sutrisno Bachir. Melalui perusahaan yang bernama PT Eka Muda, rencananya, bangunan itu akan dikembangkan menjadi apartemen. Tetapi, ia tidak tahu kapan waktunya.

Sigit (39) anak dari Rohadi juga menjelaskan, pada waktu kecil, ia ingat betul, hotel itu menjadi pilihan turis yang berkunjung ke Kota Semarang. Karena, konsep Hotel Sky Garden mengusung hotel taman. Dari teras kamar pun, pemandangan langsung tertuju ke Kota Semarang bagian bawah. Tanaman penisium yang dulu hanya diletakkan dalam sebuah pot pun kini sudah menjadi besar. Pohon munggur di depan pintu gerbang pun ukurannya juga cukup besar.

''Kalau ada pejabat yang datang menginap, mereka naik helikopter. Di bagian rooftop ada helipad-nya. Tapi sekarang ya kondisinya seperti ini. Kami bersama penghuni lain hanya menjaga dan membersihkan mana yang terlihat kotor melalui kerja bakti,'' kata Sigit.

Untuk mengisi kesibukan, warga pun beternak ayam. Beberapa ayam diletakkan di kandang di beberapa ruang yang kosong. Ada pula yang dikandang terpisah atau kandang tersendiri.

''Beberapa tahun lalu, tempat ini sering dikunjungi stasiun televisi untuk membuat program acara misteri, ada Dunia Lain, Tukul Jalan-Jalan, maupun warga yang penasaran dengan kondisi bangunan dan "penghuni lain" disini,'' imbuhnya. 

Bangunan Hotel Sky Garden masih berdiri hingga saat ini. Kini bangunan tersebut dijadikan tujuan wisata horor. Namun untuk masuk ke dalam Hotel Sky Garden kamu perlu izin dan enggak sembarangan bisa masuk.

Salah satu anggota Semarangker, Kota Semarang, Dewi Ratri Puspita atau yang akrab disapa Ipieth bercerita tentang kejadian yang dialaminya saat masuk ke dalam bangunan yang berdiri tahun 1980-an tersebut.  

"Pada saat aku masuk, aku enggak merasakan apapun. Semakin masuk aku mulai merasa mual tapi mungkin karena bangunan itu sudah lama dan lembab, makanya aku mual. Kalau untuk kerasukan, beberapa teman iya kerasukan, aku enggak," ujar Ipieth Kamis (21/11).

Nah, kamu tau enggak guys! Kalau ternyata penamaan Gombel pada tanjakan tersebut, tidak ada hubungannya dengan wewe gombel yang selama ini beredar di masyarakat.

Salah satu Ketua Semarangker, Pamuji Yuono menjelaskan, Gombel itu kepanjangan dari Gerakan Operasi Militer Belanda yang terjadi sekitar tahun 1947.

"Ga ada keterkaitan antara nama Tanjakan Gombel dengan wewe gombel. Jadi kalau dibilang nama tanjakan gombel karena ada wewe gombelnya itu salah. Dan tanjakan Gombel dengan Hotel Sky Garden juga enggak ada keterkaitannya," ucap Pamuji Yuono

Ia menjelaskan, kalau di Hotel Sky Garden sejak tahun 1980-an ada tujuh kepala keluarga yang terdiri dari 35 orang tinggal disana. Namun, beberapa bulan lalu mereka sudah dipindahkan oleh Pemerintah Daerah setempat.

"Banyak yang bilang kalau tempat ini angker. Kalau angker, mereka enggak akan betah tinggal selama 39 tahun di sana. Mereka dulu bekerja pada hotel ini. Dan setelah hotel ini tutup mereka tetap diperbolehkan tinggal disana," tuturnya.

Pam menjelaskan lebih lanjut, banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang angkernya bangunan Hotel Sky Garden. Ada beberapa mitos yang enggak boleh dilanggar, salah satunya mitos tentang tembok yang ada di resepsionis.

"Jadi katanya, kalau ada orang yang menyentuh tembok di resepsionis hotel ini, akan kesurupan. Namun, ketika tim Semarangker menyentuh tembok tersebut enggak kenapa-kenapa. Balik lagi, percaya sama Tuhan, karena semua miliknya," jelasnya.

Nah itu guys cerita tentang Tanjakan Gombel dan Hotel Sky Garden yang ada di Kota Semarang, Jawa Tengah. Jadi sebelum kamu mengaitkan dengan cerita horor, ada baiknya cari sumber terpercaya dulu yuk!

Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INIHANTU - KISAH MISTERI DAN LEGENDA SRIGATI NGAWI

INIHANTU - KISAH HOROR LEGENDARIS SMA TUGU MALANG

INIHANTU - MITOS DAN MISTERI KUDA KEPANG