INIHANTU - MISTERI GUA WIDODAREN DENGAN SENDANG WIDODAREN

MISTERI GUA WIDODAREN DENGAN
SENDANG WIDODAREN

INIHANTU | MISTERI GUA WIDODAREN DENGAN SENDANG WIDODAREN | Gunung Widodaren terletak di dekat Gunung Batok. Gunung ini memiliki ketinggian 2.614 mdpl. Kawasan Gunung Widodaren memiliki sebuah gua yang terdapat sumber air. Gua tersebut dinamakan Gua Widodaren dan mitosnya merupakan tempat pertapaan pasangan Roro Anteng dan Joko Seger. 

Hingga sekarang tempat Gua Widodaren menjadi tempat keramat dan sebagai tempat bersemedi bagi masyarakat Tengger. Masyarakat Tengger juga memiliki tradisi yang berkaitan dengan sumber air di Gua Widodaren. Tradisi tersebut dinamakan Medhak Tirta, yaitu pengambilan air suci sebagai syarat prosesi Kasada. 

Trek Gunung Widodaren juga satu jalur dengan beberapa puncak lain yakni Gunung Watangan maupun Gunung Kursi. Trek Widodaren terbilang terjal karena hanya memiliki lebar setengah meter saja dan kanan-kiri adalah jurang. Puncak Widodaren adalah berupa punggungan. Koordinat : 7°57’06.9″S 112°56’09.3″E

Bicara Bromo, pasti yang terpikirkan oleh wisatawan adalah sunrise, kawah dan lautan pasir. Banyak diantara pengunjung Bromo yang tidak menyadari akan keindahan gua Widodaren, yang letaknya masih satu kawasan.

Tempat ini merupakan obyek wisata yang bisa dikunjungi saat berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Yang menjadi daya tarik dari obyek wisata ini adalah adanya sumber mata air yang dikeramatkan, yang terletak di bawah gua sekitar Gunung Widodaren (2.650 mdpl), tak jauh dari Gunung Batok dan Bromo.

Untuk sampai ke lokasi ini, pengunjung bisa berjalan kaki kurang lebih 45 menit untuk mencapai Gua. Kondisi medan yang menanjak membuat perjalanan menuju gua ini menjadi menantang dan berkesan.

Tanjakan yang menentang cukup membuat kehabisan nafas. Untuk pemula tanjakan menuju gua Widodaren ini cukup melelahkan. Tapi semuanya terbayar dengan pemandangan yang tampak dari punggung bukit menuju Gua Widodaren ini.

Sebenarnya objek ini lebih merupakan ceruk daripada gua. Tetapi oleh masyarakat sekitar lazim disebut dengan Gua Widodaren. Saat memasuki bibir gua, pengunjung patung pemujaan yang terdapat di bibir gua.

Di dalam gua Widodaren ini, terdapat sumber mata air yang dikeramatkan masyarakat setempat. Sumber mata air ini tidak akan pernah kering sepanjang waktu. Dipercaya sakral karena sumber mata air tersebut mengalir langsung dari Widodaren atau Mendhak Tira.

“Masyarakat sekitar percaya bahwa air dari sumber tersebut bisa membuat awet muda dan memberikan jodoh bagi mereka yang masih lajang. Karena letih, tanpa pikir panjang kami meminum air yang muncul dari mata air yang ada di dekat gua,” ujar Rima Vitha, salah satu pengunjung.

Di gua ini, terdapat tempat yang cukup luas dan sebuah batu besar yang digunakan untuk upacara atau semacam altar untuk menempatkan sesajian. Masyarakat Tengger juga seringkali menggunakan batu ini untuk bermeditasi atau berdoa kepada Sang Hyang Widi.

“Selama ini, keindahan gua ini belum banyak diketahui para pengunjung Bromo. Tempat ini merupakan salah satu tempat beribadah warga Tengger,” kata Camat Sukapura Yulius Christian. 

Selain itu ada sendang widodaren tempat bercinta raden wijaya. Nama Sendang Widodaren memang tak setenar tempat wisata air Wendit, meski lokasinya berada dalam satu komplek di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Malang, Jawa Timur.

Namun, sendang ini memiliki keistimewaan bagi masyarakat tertentu, terutama mereka yang menginginkan agar awet muda atau mendapat keberkahan dari air yang keluar dari sendang. Warga percaya air tersebut berasal dari Pegunungan Bromo, Tengger dan Semeru.

Warga suku Tengger yang berasal dari empat daerah, seperti Malang, Pasuruan, Probolinggo, maupun Lumajang, selalu mengambil air dari sendang yang diyakini berpangkal di Gunung Widodaren yang bersebelahan dengan Gunung Bromo.

Warga Tengger biasanya ramai-ramai mengambil air di sendang ini ketika upacara tirto aji atau pada musim tanam mengambil air dari sendang ini, agar tanaman dan ladangnya mendapat kesuburan dan hasil panennya berlimpah.

Konon, air di Sendang Widodaren ini pertama kali digunakan oleh pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya. Di sendang ini pula, Raden Wijaya sering menggunakannya sebagai tempat bercinta dengan para selirnya.

Diceritakan awal mula penemuan sendang ini ketika Kerajaan Singosari mulai terpuruk. Raden Wijaya menerima petunjuk dari hasil bertapa untuk menemukan air yang memiliki kekuatan dahsyat untuk menaklukkan Singosari.

Air tersebut berada di tempat hilangnya pelangi setelah turun hujan. Kemudian Raden Wijaya mengutus Mbah Kabul, yang makamnya kini berada di areal sendang, untuk mencari lokasi air itu.

Singkat cerita, air tersebut berada di kawasan hutan yang kini menjadi tempat wisata air wendit yang airnya dimanfaatkan untuk menghidupi masyarakat Kota dan Kabupaten Malang hingga kini.

Menurut Sholeh, juru kunci Sendang Widodaren, hingga kini aura mistik Sendang Widadaren masih kental. Banyak pengunjung yang berharap mendapatkan berkah dari air sendang ini, mulai dari kesembuhan, kesuburan anak, awet muda, dan lain-lain.

Di samping sendang, kini disediakan tempat bersemedi bagi pengunjung yang ingin melakukan ritual di sana. "Banyak pengunjung yang terkabul hajatnya, asal yakin dan ikhlas serta bersungguh-sungguh memohon kepada Tuhan," kata Sholeh.

Tak heran, jika memasuki kawasan sendang ini kita akan merasa memasuki kawasan yang beraura mistik. Ditambah aroma dupa dan bunga yang baunya cukup menambah suasana kian skaral. "Siapapun bisa mengunjungi tempat ini untuk mencari keberkahan," ujar Sholeh.

Semoga informasinya bermanfaat yaa…

Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya

SUMBER: OKEZONE

Baca Juga : 


Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi:
TELEGRAM : +855 858 498 13
WHATSAPPS : +855 858 498 13


Komentar

Postingan populer dari blog ini

INIHANTU - KISAH MISTERI DAN LEGENDA SRIGATI NGAWI

INIHANTU - KISAH HOROR LEGENDARIS SMA TUGU MALANG

INIHANTU - MITOS DAN MISTERI KUDA KEPANG