INIHANTU - MISTERI GOA JEPANG YANG ADA DI INDONESIA

MISTERI GOA JEPANG YANG ADA DI INDONESIA

INIHANTU | MISTERI GOA JEPANG YANG ADA DI INDONESIA | Selain Belanda, Jepang juga sempat menjajah Indonesia pada 1942 hingga 1945. Meski terbilang singkat, namun perlakuan militer Jepang terhadap bangsa Indonesia gak kalah kejam dibandingkan orang-orang kompeni.

Saat itu, orang pribumi diharuskan bekerja dengan paksa yang kemudian disebut dengan romusha. Mereka disuruh membangun berbagai fasilitas untuk kepentingan militer, salah satunya goa yang difungsikan sebagai tempat berlindung dari serangan sekutu.

Saat ini, beberapa goa tersebut masih berdiri dan dijadikan lokasi wisata, bahkan  direnovasi. Tujuannya, agar sebagai sarana edukasi sejarah Indonesia untuk generasi kekinian.

Nih, referensi goa Jepang yang sudah dijadikan spot wisata sejarah yang ada di Indonesia.

1. Lobang Jepang Bukittinggi

Tempat ini terletak di Jalan Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi, gak jauh dari Jam Gadang. Lobang Jepang dibangun pada dekade 1940-an silam sebagai lokasi pertahanan tentara Dai Nippon dari serangan musuh.

Dilansir dari berbagai sumber, Lobang Jepang ini konon mampu menahan letusan bom seberat 500 kg. Selain itu, goa ini juga dikatakan sebagai salah satu lubang terpanjang di Asia dengan panjang 6 km yang tembus ke Ngarai Sianok dan Jam Gadang.

2. Goa Jepang Bandung

Goa Jepang ini berada di kawasan Taman Hutan Ir. Juanda, Dago, Kota Bandung. Konon dibangun pada tahun 1942 silam, Goa Jepang Bandung kemudian dijadikan sebagai taman wisata pada bulan Agustus 1965 oleh Gubernur Jawa Barat saat itu.

Menurut sejarah, goa ini menjadi saksi bisu tewasnya banyak orang Indonesia dalam sistem romusha ketika masa pendudukan Jepang. Selain orang lokal, tentara Negeri Sakura juga banyak yang mati dibantai oleh sekutu di goa ini pada 1945.

Menikmati wisata alam sambil belajar dan mengenal sejarah adalah salah satu sarana yang disediakan oleh Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Seperti dibahas sebelumnya, pada taman hutan raya ini terdapat dua buah situs bersejarah yaitu Goa Belanda dan Goa Jepang. Dapat kita lihat dari nama kedua Goa tersebut, tentu saja kedua Goa ini dimanfaatkan pada saat Indonesia masih berada dalam jajahan Belanda dan Jepang. Goa Belanda, berjarak kurang lebih 1 kilometer dari pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda melalui gerbang Dago Pakar. Goa Belanda ini didirikan pada tahun 1912 oleh kolonial Belanda. Awal mulanya Goa ini merupakan sebuah terowongan yang digunakan untuk menyadap aliran air sungai Cikapundung yang digunakan oleh PLTA Bengkok.

Terowongan yang kini diebut Goa Belanda ini sendiri berdiri sepanjang 144 meter, dengan lebar 1,8 meter. Dan untuk memperkuat kegiatan militer Belanda pada zamannya, dibangunlah jaringan goa sebanyak 15 lorong dan dua pintu masuk setinggi 3,2 meter. Luas pelataran yang digunakan untuk membangun Goa Belanda ini seluas 0,6 Ha dan luas seluruh Goa beserta lorongnya sekitar 548 meter. Pada masa Perang Dunia ke II, Belanda memanfaatkan Goa Belanda ini sebagai station radio telekomunikasi Belanda. Sedangkan pada masa kemerdekaan, Goa Belanda ini dimanfaatkan oleh para pejuang Indonesia sebagai gudang mesiu.

Setelah terlepas dari penjajahan kolonial Belanda, di lokasi yang sama didirikan sebuah Goa oleh militer Jepang pada tahun 1942. Jarak Goa yang disebut Goa Jepang ini kurang lebih 600 meter dari pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda melalui gerbang Dago Pakar. Goa ini didirikan oleh militer Jepang untuk dijadikan barak militer dan perlindungan. Jika pada Goa Belanda ditemukan sebanyak 15 lorong, di Goa Jepang anda akan menemukan 18 bunker yang masih dalam keadaan sama seperti aslinya. Bunker – bunker ini pun memiliki fungsi yang berbeda – beda, misalnya sebagai tempat pengintaian, tempat penembakan, ruang pertemuan, gudang dan dapur. Bunker – bunker ini dibangun dengan jarak berdekatan, sekitar 30 meter.  Konon, untuk membangun Goa Jepang ini, militer Jepang memanfaatkan masyarakat Indonesia secara paksa atau kita kenal dengan Romusha.

Kondisi kedua Goa ini terlihat sangat berbeda. Jika Goa Belanda terlihat sudah kokoh dengan dinding yang disemen, Goa Jepang justru sebaliknya. Goa Jepang nampak dibiarkan seperti aslinya dan tidak mengalami renovasi, sedangkan Goa Belanda sudah dilakukan beberapa kali renovasi. Anda juga dapat melihat jika Goa Jepang belum selesai pembangunannya, karena ada beberapa bunker yang terlihat buntu. Dan pada Goa Belanda, akan menemukan instalasi listrik yang sudah ada sejak zaman dahulu, tepatnya ada di atap goa. Sedangkan pada Goa Jepang, tidak ditemukan instalasi listrik sama sekali.

Untuk anda yang ingin berwisata edukasi ke Goa Belanda dan Jepang, anda harus masuk melalui gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda melalui Dago Pakar. Adapun jika anda ingin masuk ke dalam kedua Goa tersebut, anda dapat meminta jasa guide yang sudah disediakan oleh pihak pengelola.

3. Goa Jepang Kaliurang

Di kawasan dataran tinggi Kaliurang, tepatnya di lereng Gunung Merapi, terdapat kompleks wisata alam bernama Nirmolo Kaliurang. Di dalam kompleks ini, terdapat situs goa peninggalan masa penjajahan Jepang.

Goa peninggalan Jepang ini terlihat sangat eksotis. Letaknya yang berada di pegunungan membuat udara di tempat ini terasa sangat sejuk. Apalagi, pengunjung dapat melihat kawanan monyet di habitat alaminya.

Untuk sampai ke Goa Jepang dari pintu masuk Nirmolo Kaliurang, pengunjung harus menempuh perjalanan menanjak selama 45 menit. Jalur yang dilalui tidak terlalu terjal tapi berliku. Bagi yang tidak suka dengan wisata petualangan, mungkin akan menyerah sebelum sempat sampai ke lokasi Goa Jepang. Tapi bagi yang mampu bertahan, dari pertigaan jalur antara Plawangan dan Goa Jepang, pengunjung dapat menyaksikan keindahan Gunung Merapi dari dekat.

Menurut pengelola kompleks wisata alam Nirmolo Kaliurang, Goa Jepang yang berada di Kaliurang dahulu difungsikan oleh tentara Jepang sebagai tempat tinggal dan berlindung dari tentara sekutu. Berbeda dengan karakter Goa Jepang yang ada di beberapa kota lain di Indonesia, seperti di Bandung, Papua, Bali, NTT, dan Jawa Timur, Goa Jepang yang berada di Kaliurang berjumlah 25 unit. Goa-goa tersebut saling berhubungan satu sama lain, masih orisinal, dan tanpa penerangan.

Walau tanpa penerangan, pengunjung tidak perlu khawatir ketika memasuki goa ini. Di depan pintu masuk goa pertama, terdapat pemandu yang siap menemani dan menjelaskan berbagai hal tentang goa ini. Dengan biaya yang relatif terjangkau, pengunjung dapat menyewa fasilitas penerangan sekaligus ditemani seorang pemandu.

Selain Goa Jepang, di kompleks wisata alam Nirmolo Kaliurang yang berada di bawah pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi juga terdapat beberapa situs wisata lain – seperti curug dan Plawangan.

Pengunjung akan mendapatkan dua manfaat sekaligus jika berkunjung ke kompleks wisata ini. Selain dapat menikmati wisata alam, pengunjung juga diperkaya dengan pengetahuan sejarah penjajahan Jepang di Indonesia

Ketika itu, goa ini didirikan sebagai tempat tinggal dan berlindung tentara Jepang dari serbuan Sekutu. Namun, berbeda dengan goa sejenis yang ada di Bandung atau Bali, Goa Jepang di Kaliurang berjumlah 25 unit dan saling terhubung satu sama lain.

4. Goa Jepang Batu

Di kota Apel, setidaknya ada tiga goa yang sempat dibangun oleh para tentara Jepang. Satu goa berada di kawasan Tlekung, Kota Batu, satu goa di kawasan Cangar, sedangkan satu goa sisanya berlokasi di Coban Talun.

Khusus untuk goa di Coban Talun, goa ini juga dijadikan benteng perlindungan pasukan Jepang dari serangan Sekutu. Selain itu, goa ini juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan persediaan makanan, pakaian, hingga senjata.

Goa Jepang yang ada di Dusun Gangsiran, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo diyakini sebagai salah satu tempat angker di Kota Batu. Konon dari dalam goa tersebut kerap terdengar tangisan dan suara-suara meminta tolong.

Kabarnya, Goa Jepang ini memiliki 12 pintu masuk. Setiap lorong di dalamnya yang jumlahnya ada tujuh juga memiliki pintu keluar masing-masing. Namun, pintu keluar yang tembus ke tanah milik warga kini sudah ditutup, tinggal menyisakan dua saja yang masih terbuka sebagai pintu masuk dan pintu keluar.

Dulunya, tentara Jepang memakai Goa Jepang sebagai tempat penyimpanan bahan makanan dan persenjataan. Kebetulan di dekat lokasi goa tersebut terdapat rumah-rumah peninggalan Belanda, sehingga harta benda dari rumah-rumah tersebut juga disimpan di dalam goa.

Masyarakat setempat tak banyak yang mengetahui kapan persisnya goa tersebut dibangun. Ketika rombongan pekerja paksa yang dibawa dari luar Kota Batu itu tiba, warga desa sudah mengungsi ke tempat lain, sehingga mereka tak banyak yang mengetahui proses pembangunannya. Namun, dari cerita para sesepuh Desa Tlekung, goa itu dibangun pada masa penjajahan Jepang, sekitar tahun 1942. Pembangunannya diyakini dengan cara kerja paksa ala Jepang, alias Romusha.

Sebagaimana kaum penjajah, tentara Jepang memperlakukan para pekerja paksa yang membangun Goa Jepang dengan tidak manusiawi. Mereka tak diberi makanan, disiksa, dipukuli, dicambuk, bahkan dibunuh. Pekerja paksa yang membangun goa itu tak cuma kaum pria saja, karena tentara Jepang juga melibatkan kaum wanita sebagai juru masak. Perlakukan tidak senonoh pun diterima para wanita yang didatangkan dari luar Kota Batu itu. Mereka diminta melayani nafsu para tentara Jepang, sebelum akhirnya dibunuh.

Karena kekejaman tentara Jepang itu, diyakini ratusan nyawa melayang dalam proses pembangunan Goa Jepang ini. Tak heran jika arwah mereka bergentayangan hingga kini. Menurut cerita warga setempat, mereka kerap mendengar suara tangisan dan teriakan meminta tolong.

5. Goa Jepang Klungkung

Kamu bisa menemukan goa ini di Dusun Koripan, Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Dibangun pada 1941-1942 sebagai lokasi perlindungan, goa ini berjejer di dinding tebing berbentuk melengkung, memanjang di tepi Tukad Bubuh.

Menjadi salah satu peninggalan sejarah yang sangat penting, pemerintah setempat kemudian merawat goa ini dengan baik. Dikembangkan menjadi spot wisata, goa sedalam 14 meter ini sekarang sudah dilengkapi area parkir, taman mini, dan warung makanan.

Nah, itu tadi deretan Goa Jepang yang sempat didirikan di Indonesia. Sebenarnya, masih ada beberapa goa lain di wilayah NTT hingga Papua. Tempat wisata ini cocok banget dikunjungi kamu yang ingin belajar tentang sejarah kemerdekaan Indonesia.

Semoga informasinya bermanfaat yaa…

Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya

SUMBER: IDN TIMES

Baca Juga : 


Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi:
TELEGRAM : +855 858 498 13
WHATSAPPS : +855 858 498 13


Komentar

Postingan populer dari blog ini

INIHANTU - MISTERI MAKAM KEMANGI DESA JUNGSEMI KENDAL

INIHANTU - MISTERI LUMPUR LAPINDO DENGAN KUTUKAN MARSINAH

INIHANTU - KISAH MISTERI LELE ALBINO YANG DIANGGAP MISTIS MASYARAKAT INDONESIA