INIHANTU - FAKTA MENGERIKAN ILMU JARAN GOYANG WARISAN PEMIKAT NINI PELET

FAKTA MENGERIKAN ILMU JARAN GOYANG WARISAN PEMIKAT NINI PELET

INIHANTU | FAKTA MENGERIKAN ILMU JARAN GOYANG WARISAN PEMIKAT NINI PELET | Ribut-ribut isu tentang Gunung Ceremai yang kabarnya bakal dijual seharga Rp 60 triliun kepada perusahaan energi terbesar di dunia, Chevron. Meski kabar itu belum terkonfirmasi sampai kini, tapi beberapa hari terakhir isu itu ramai digunjing di situs jejaring sosial, Facebook, Twitter dan forum-forum lain.

Gunung Ceremai memang menyimpan banyak hal. Gunung yang secara administratif berada di tiga wilayah, yakni Kabupaten Cirebon, Kuningan dan Majalengka, Jawa Barat, itu menyimpan kandungan panas bumi besar.

Ada yang menyebut Gunung Ceremai ini dengan nama Ciremai. Ada yang percaya bahwa gunung itu dulu merupakan tempat berkumpulnya para wali, sehingga kemudian gunung itu diberi nama Ceremai, yang berasal dari kata "Pencereman" yang artinya "Perundingan" atau Musyawarah para wali.

Tapi belakangan ketika Belanda masuk ke Pasundan, menyebut gunung itu dengan nama Ciremai.

Sumber lain, misalnya Wikipedia menulis nama gunung ini justru berasal dari kata Cereme (Phyllanthus Acidus, sejenis tumbuhan perdu berbuah kecil dengan rada masam), namun seringkali disebut Ciremai oleh warga sekitar, merujuk pada gejala hiperkorek akibat banyaknya nama tempat di wilayah Pasundan menggunakan awalan 'ci-' untuk penamaan tempat.

Gunung Ceremai dengan ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut, itu juga tercatat sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat. Selain memiliki kandungan panas bumi besar, gunung ini juga memiliki keindahan memikat, terutama dengan kekayaan flora dan fauna-nya yang melimpah. Di balik keindahannya itu, Ceremai juga menyimpan banyak misteri, mitos dan legenda mistis yang lekat dengan masyarakat sekitar. Contohnya cerita perjalanan Sunan Gunung Jati di Ceremai hingga legenda Nini Pelet. Untuk mitos keberadaan Nini Pelet di Ceremai ini memang sudah lama menjadi cerita tutur masyarakat sekitar gunung.

Konon menurut legenda, Gunung Ceremai merupakan singgasana kerajaan Nini Pelet. Menurut Masruri dalam bukunya berjudul: Rahasia Pelet, Nini Pelet ini merupakan tokoh yang memiliki kesaktian hebat, khususnya di bidang percintaan. Dia adalah tokoh yang merebut kitab "Mantra Asmara" ciptaan tokoh sakti bernama Ki Buyut Mangun Tapa.

Salah satu isi dari ajian dalam kitab tersebut adalah ilmu "Jaran Goyang" yang dikenal ampuh mengikat hati lawan jenis. Uniknya, ilmu itu sampai kini masih dipelajari oleh kebanyakan orang, terutama para paranormal.

Sementara itu, Ki Buyut Mangun Tapa, si pencipta ilmu "Jaran Goyang", setelah meninggal dimakamkan di Desa Mangun Jaya, Blok Karang Jaya, Indramayu, Jawa Barat. Masyarakat di sekitar makam itu meyakini sering muncul harimau siluman yang dipercaya peliharaan ki buyut. Konon, harimau itu sering muncul pada tengah malam, khususnya malam Jumat Kliwon dan Selasa Legi.

Bahkan cerita Nini Pelet dan Ki Buyut Mangun Tapa ini menjadi popular ketika muncul serial sandiwara radio yang mengangkat cerita tentang Nini Pelet dari Gunung Ceremai pada tahun 80-an silam. Siapa yang tidak mengenal istilah Jaran Goyang? Generasi tua mungkin sudah banyak yang tahu. Saking terkenalnya sampai dijadikan sebuah lagu maupun nama usaha. Namun sesungguhnya, Jaran Goyang adalah ilmu pelet legendaris dari tanah Jawa. Biasanya digunakan oleh seseorang untuk memikat lawan jenis. Terlebih kepada mereka yang cintanya berulang kali ditolak.

Sebagai wawasan literatur kuno semata (Tidak disarankan dipraktikkan), berikut fakta-fakta tentang Jaran Goyang, yang dilansir dari berbagai sumber.


  1. Dalam ebook situs peletputih.com, disebutkan bahwa ilmu pelet ini merupakan warisan dari Nini Pelet, yaitu tokoh legenda dari tanah Sunda. Nini Pelet dikenal menguasai ilmu pemikat tinggi Jaran Goyang, yang akhirnya digunakan untuk menaklukkan para raja Jawa.

    Sedangkan Kisah Tanah Jawa, akun YouTube yang mengulas tempat misteri dan sejarah dari mata indigo, menyebutkan tentang Nini Pelet dari Gunung Ciremai di Jawa Barat, yang  yang dipercayai memiliki amalan kekuatan gaib, satu di antaranya ajian ilmu pelet.

    Namun cerita lain berkembang, kalau Jaran Goyang ini lekat dengan cerita seorang pemuda miskin yang sakit hati setelah cintanya ditolak oleh seorang perempuan kaya dan sombong. Hingga ia memakai ilmu pelet tersebut, dan sang perempuan tergila-gila padanya sampai meninggal.

    Versi lain menyebutkan, Jaran Goyang berkembang pada masa Kerajaan Mataram Islam. Sehingga banyak muncul perbedaan versi Jaran Goyang. Terlepas dari itu, ilmu pelet ini disebut-sebut khasiatnya tidak diragukan lagi.

  2. Jaran Goyang disebut Sebagai Ilmu Pelet yang Berbahaya

    Ilmu pelet Jaran Goyang disebut sudah tidak diragukan lagi khasiatnya bagi yang mengamalkan. Energi yang dihasilkan membuat pengguna Jaran Goyang ini memiliki daya pikat yang sangat kuat, tampak berkharisma, dan berwibawa di depan siapapun. Bahkan dengan memandang matanya, bisa membuat orang tergila-gila. Atas dasar itulah beberapa spiritualis berpendapat bahwa Jaran Goyang masuk dalam kategori ilmu pelet yang berbahaya.

  3. Ada Syarat yang Harus Dipenuhi Untuk Menguasai Ilmu Pelet Pemikat Jarang Goyang Ini

    Ilmu Jaran Goyang ini akan menjadi negatif jika digunakan oleh orang dengan tujuan negatif pula. Namun terlepas dari itu, ada beberapa syarat yang diungkap agar bisa mengamalkan ilmu ini. Seperti harus melakukan puasa mutih selama 44 hari tanpa putus, hingga selamatan menggunakan nasi kebuli, ayam cemani, dan jajanan yang direbus. Tentu ditambah mengucapkan mantra-mantra tertentu. Untuk mantranya, tidak usah dijelaskan secara penuh di sini ya.

  4. Ciri-ciri Orang yang Terkena Ilmu Jaran Goyang

    Menurut Kisah Tanah Jawa, pelet memiliki makna menempel, merekat atau lengket tergila-gila. Ciri-ciri orang yang terkena daya pelet Jaran Goyang adalah dia akan terlihat bingung karena terbayang-bayang wajah orang yang memeletnya hingga masuk ke dalam mimpi. Dia akan kesulitan untuk melepas bayang-bayang orang yang memeletnya dan jatuh cinta secara berlebihan. Bali sendiri juga mengenal ilmu ini. Namun sebutannya adalah Jaran Nguyang.

    Konon, cara menyembuhkannya hanya menggunakan tanaman tradisional. Seperti akar tuwung (Terung) bolo, akar tuwung kanji, dan triketuka (Bawang merah, bawang putih, janggu). Bahan-bahan tersebut digigit, lalu disemburkan kepada orang yang terkena pelet.

Itulah fakta-fakta menarik tentang ilmu Jarang Goyang. Ngeri juga ya. Semoga kamu terbebas dari ilmu ini. Sebab bakalan ada sesuatu yang harus kamu bayar nantinya. Lagipula, jodoh sudah ada yang mengaturnya, guys.

Semoga artikel ini memuaskan dahagamu akan kisah misteri ya

Sumber : IDN Times BALI

Baca Juga : 

Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi:
TELEGRAM : +855 858 498 13
WHATSAPPS : +855 858 498 13


Komentar

Postingan populer dari blog ini

INIHANTU - KISAH MISTERI DAN LEGENDA SRIGATI NGAWI

INIHANTU - KISAH HOROR LEGENDARIS SMA TUGU MALANG

INIHANTU - MITOS DAN MISTERI KUDA KEPANG